Kamis 27 Jul 2023 09:08 WIB

Pakar Teknologi Sebut Gim tak Selalu Berpengaruh Buruk pada Anak

Gim bukan hanya permainan yang menghibur namun juga melatih penalaran.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga bermain permainan digital melalui laman Rumah Digital Indonesia di Bogor, Jawa Barat, Senin (16/8/2021). Pemerintah menyiapkan situs Rumah Digital Indonesia yang dapat di akses masyarakat baik dewasa maupun anak-anak untuk turut serta memeriahkan HUT ke-76 Kemerdekaan RI di tengah pandemi COVID-19 secara digital dengan mengakses situs rumahdigitalindonesia.id baik melalui laptop maupun ponsel.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warga bermain permainan digital melalui laman Rumah Digital Indonesia di Bogor, Jawa Barat, Senin (16/8/2021). Pemerintah menyiapkan situs Rumah Digital Indonesia yang dapat di akses masyarakat baik dewasa maupun anak-anak untuk turut serta memeriahkan HUT ke-76 Kemerdekaan RI di tengah pandemi COVID-19 secara digital dengan mengakses situs rumahdigitalindonesia.id baik melalui laptop maupun ponsel.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Hadirnya ponsel pintar pada era teknologi saat ini tidak selalu membawa dampak buruk bagi anak-anak. Teknologi ini dapat membantu orang tua memperkenalkan dunia IT kepada anak sejak dini. 

Meksipun demikian, penggunaan ponsel pintar pada anak harus tepat dan benar. Sayangnya di Indonesia, dukungan untuk memperkenalkan teknologi ke anak-anak belum begitu baik. Padahal di luar negeri, sudah banyak situs yang mendukung pengenalan IT kepada anak.

Dosen Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Galih Wasis Wicaksono, menyatakan anak-anak usia tiga sampai empat tahun di Amerika sudah dikenalkan IT melalui kurikulum. Ada salah satu situs code.org yang mengenalkan mereka tentang bagaimana memanfaatkan teknologi dan mendorong anak berpikir secara komputasi. 

Menurut Galih, situs tersebut menyediakan gim-gim sebagai cara berpikir. "Jadi anak-anak akan diminta untuk menstimulasikan,” kata Galih.

Situs tersebut tersedia banyak tantangan dan skenario. Hal itu mendorong anak-anak berpikir secara logis dalam menyelesaikan masalah. Mereka juga didorong untuk berjalan dan melangkah secara efektif sekaligus meningkatkan daya kritisnya.

Menurut dia, anak-anak zaman sekarang sudah bisa memilih dan memilah apa yang mereka sukai. Saat mereka menyukai sesuatu, maka mereka akan antusias. Maka dari itu, sekarang sudah ada berbagai media pembelajaran yang bisa disesuaikan dengan minat mereka. 

Saat ini gim bukan hanya permainan yang menghibur namun juga melatih penalaran. Menurutnya, gim merupakan salah satu jenis IT yang perlu dikuasai sejak dini. Namun, perlu adanya pengawasan  dari orang tua agar tetap berjalan dengan baik dan sesuai porsi.

Selain itu, mereka juga harus diingatkan tentang hal-hal negatif yang mungkin mereka temui. Orang tua tidak perlu menutup rapat-rapat tapi memberikan pemahaman yang baik.

Galih menegaskan generasi sekarang dan masa depan itu berbeda dengan generasi saat kita kecil dulu. Mereka akan lebih maju dan sangat cepat berkembang apalagi dibarengi dengan kemajuan teknologi seperti Chat GPT, AI, dan lainnya. "Jadi kemampuan komputasi menjadi salah satu hal penting untuk menciptakan inovasi di masa depan,” kata galih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement