Rabu 26 Jul 2023 17:05 WIB

Cukup Secangkir, Rutin Minum Espresso Bantu Cegah Alzheimer

Alzheimer merupakan penyakit progresif yang menghancurkan memori dan fungsi mental.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Kopi espresso (ilustrasi). Kopi memiliki efek menguntungkan terhadap pencegahan penyakit neurodegeneratif, termasuk Alzheimer.
Foto: PixaHive
Kopi espresso (ilustrasi). Kopi memiliki efek menguntungkan terhadap pencegahan penyakit neurodegeneratif, termasuk Alzheimer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian terbaru menemukan bahwa rutin minum secangkir espresso dapat mencegah penyakit Alzheimer. Dalam tes laboratorium, senyawa dalam espresso menghambat agregasi "protein tau", sebuah proses yang diyakini terlibat dalam timbulnya penyakit Alzheimer.

Dikutip dari Newsmax, Selasa (25/7/2023), espresso merupakan kopi yang dihasilkan dari proses penyeduhan kopi dengan tekanan dan suhu tinggi. Sementara, Alzheimer merupakan penyakit progresif yang menghancurkan memori dan fungsi mental penting lainnya.

Baca Juga

Studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Agriculture and Food Chemistry American Chemical Society menunjukkan bahwa kopi memiliki efek menguntungkan terhadap pencegahan penyakit neurodegeneratif, termasuk Alzheimer. Pada orang sehat, protein tau membantu menstabilkan struktur di otak, tetapi ketika penyakit tertentu berkembang, protein tersebut dapat menggumpal menjadi fibril.

Beberapa peneliti berspekulasi bahwa mencegah agregasi ini dapat meringankan gejala. Para peneliti Italia dalam penelitian ini lantas menggunakan ekstrak espresso lengkap dan senyawa lain seperti kafein, genistein, dan theobromine yang ditemukan dalam cokelat untuk percobaan in vitro.

Percobaan in vitro merupakan percobaan "kandidat obat" di luar tubuh makhluk hidup. Peneliti melakukan inkubasi bentuk pendek dari protein tau selama 40 jam. Ketika konsentrasi ekstrak espresso, kafein atau genistein meningkat, fibril menjadi lebih pendek dan tidak membentuk lembaran yang lebih besar, dengan ekstrak espresso menunjukkan hasil yang paling dramatis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement