Selasa 18 Jul 2023 23:51 WIB

Penglihatan Buram dan Kembali Normal Setelah Berkedip? Waspadai Penyakit Ini

Orang-orang sebaiknya mulai menyegarkan kembali mata ketika kering.

Rep: Adysha CirranRamadha/ Red: Qommarria Rostanti
Seorang wanita mengalami mata kering (ilustarasi)
Foto: www.freepik.com
Seorang wanita mengalami mata kering (ilustarasi)

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penglihatan bisa tiba-tiba menjadi buram, tapi kembali normal setelah berkedip. Orang-orang yang pernah mengalami keluhan seperti ini sebaiknya mewaspadai penyakit dry eye atau mata kering.

 

"Itu buramnya karena dry eye," jelas dokter spesialis mata dan Ketua Contact Lens Service JEC Hospitals and Clinics, dr dr Tri Rahayu SpM(K) FIACLE dalam peringatan Bulan Kesadaran Mata Kering di Rumah Sakit Mata JEC @ Kedoya, Selasa (18/7/2023).

 

Mata kering pada dasarnya merupakan penyakit mata yang terjadi ketika lapisan air mata (tear film) mengalami kelainan atau gangguan. Kondisi ini dapat ditandai dengan penurunan produksi air mata, penguapan air mata yang lebih cepat, atau penyumbatan pada kelenjar air mata (meibom).

 

Penderita mata kering bisa merasakan serangkaian gejala yang dapat memunculkan perasaan tidak nyaman. Beberapa gejala tersebut adalah mata terasa kering, mata merah, lebih sensitif terhadap cahaya, berair secara berlebihan, mata mudah lelah, mata terasa lengket.

 

"Penglihatan mata fluktuatif, jadi buram tetapi sesudah mengedip jadi jelas (lagi)," ujar dr Tri.

 

Beragam gejala ini bisa membuat penderita sulit untuk beraktivias dengan optimal. Seiring waktu, mata kering yang dibiarkan begitu saja dapat merusak permukaan mata akibat peradangan atau infeksi.

 

"Kerusakannya bisa tergolong ringan sampai berat, dan berlangsung temporer maupun permanen," kata dr Tri.

 

Ironsinya, tak semua penderita mata kering sadar bahwa mereka mengidap penyakit tersebut. Hal ini bisa terjadi karena mereka mungkin tidak mengalami gejala yang mengganggu secara signifikan. Selain itu, beberapa kasus mata kering juga bisa tidak memunculkan gejala.

 

"Berdasarkan temuan kami di JEC, hanya 60 persen pasien dry eye yang memiliki gejala. Artinya, lebih dari sepertiga pasien tidak bergejala dan tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami dry eye," kata dr Tri.

 

Oleh karena itu, dr Tri menilai orang-orang perlu mengenali dan mewaspadai gejala-gejala mata kering. Bila merasakan gejala-gejala tersebut, dr Tri menganjurkan orang-orang untuk memeriksakan mata mereka ke dokter spesialis mata.

 

"Kalau tidak diatasi, semakin kering, semakin radang," ujar dr Tri.

 

Terapi untuk mata kering akan disesuaikan dengan jenis mata kering, keluhan, serta derajat keparahan mata kering yang dialami pasien. Beberapa di antarnaya adalah penggunaan air mata buatan untuk mengatasi volume air mata yang kurang, pemberian obat antibiotik dan antiperadangan untuk mengatasi peradangan dan kemungkinan infeksi mata, pemberian autologous serum untuk memperbaiki permukaan mata yang rusak, hingga terapi E-eye Intense Pulse Light untuk memperbaiki kualitas lapisan minyak air mata. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement