REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim produksi serial drama "King The Land" menanggapi kontroversi seputar penggambaran Pangeran Arab. "King The Land" mendapat kecaman karena representasi Pangeran Arab yang tidak sopan dan bermasalah.
Kontroversi bermula dari karakter Pangeran Samir. Dalam serial itu, sang pangeran digambarkan sebagai seseorang yang menyukai alkohol dan wanita. Penggemar merasa itu tidak sopan karena mempekerjakan seorang aktor India untuk memainkan karakter Arab.
Saat kontroversi berkembang, tim produksi “King The Land” menanggapi masalah tersebut dalam sebuah laporan yang dirilis oleh SPOTV News. Dalam tanggapannya, tim produksi menyatakan bahwa mereka tidak berniat menyinggung penonton.
Tim produksi yang merupakan pihak JTBC juga tidak mengucapkan permintaan maaf apapun, justru menyebut bahwa drama itu tidak menyebutkan asal-usul sang pangeran. “Semua karakter, area, dan nominasi yang muncul dalam drama adalah karya fiksi. Kami tidak pernah menentukan negara asal pangeran,” ucap tim produksi “King The Land” melansir dari laman Koreaboo, Selasa (11/7/2023).
Tanggapan tim terhadap kontroversi itu tidak banyak membantu dalam meredam kritik penonton. Banyak yang merasa tanggapan itu justru tidak tulus, dan menuntut agar JTBC meminta maaf.
Berikut ini beberapa tanggapan warganet atas pernyataan JTBC melansir dari Koreaboo, tanpa menyebut nama:
“Dalam adegan di mana Cheon Sa-rang (Im Yoon-ah) memberikan bunga kepada sang pangeran, dia menyebutkan sang pangeran adalah orang Arab. LOL. Tidak peduli bagaimana kita melihatnya, ini tidak menghormati orang Arab dan budaya mereka. Minta maaf saja".
“Ah, benar… Jadi maksudmu jika acara lain menggambarkan karakter yang bertingkah seperti orang bodoh saat mengenakan Hanbok, selama negara asalnya tidak terungkap, dia bukan orang Korea?”.
“Ini tidak benar… aku rasa mereka harus meminta maaf".
"Penjelasan soal drama konyol, dan ini juga konyol".
"Oh, dasar idi*t, LOL. Kalian kelas bawah".
“Minta maaf dengan benar”.
“Kalian (tim produksi) terlalu berlebihan”.
“Tolong, minta maaf lah saja”.
“Menyatakan dia orang Arab mungkin tidak menentukan negara asal karakter, tetapi itu menentukan budayanya. LOL. Menurut saya, kalian tidak tahu bahwa itu bahkan lebih bermasalah?”.
“Maksudku, minta maaf saja. Mengapa kalian menghindarinya seperti anak-anak? Minta maaf saja dan edit adegan yang bermasalah itu”.
"Apa yang kamu katakan?”.
“Akui saja dan minta maaf”.
“Bukan seperti itu ... kalian perlu meminta maaf atas kesalahan kalian”.