REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria di Sulawesi Selatan harus menjalani perawatan intensif setelah menjadi korban ledakan septic tank. Ledakan tersebut diduga terjadi akibat nyala korek api yang dibuat oleh korban saat hendak merokok sambil buang air besar di toilet. Mengapa ledakan bisa terjadi?
Septic tank pada dasarnya merupakan tempat pembuangan air limbah dan kotoran dari sebuah rumah. Kotoran tersebut nantinya akan diurai oleh bakteri-bakteri yang hidup di dalam septic tank.
Proses penguraian kotoran di dalam septic tank akan menghasilkan produk sampingan berupa gas yang tak terlihat oleh mata. Menurut Tanks for Everything, beberapa gas tersebut adalah gas metana, hidrogen sulfida, karbon dioksida, sulfur dioksida, amonia, nitrogen dioksida, serta karbon monoksida dalam jumlah kecil.
Ledakan septic tank umumnya berkaitan dengan gas metana yang memiliki sifat sangat mudah terbakar. Tanks for Everything mengungkapkan, ledakan gas metana pada septic tank biasanya terjadi karena dipicu oleh panas, seperti panas dari rokok.
"Inilah alasan penting bagi Anda untuk tidak merokok, menyalakan api, atau membuat percikan di dekat septic tank," kata Tanks for Everything, seperti dikutip melalui laman resminya pada Selasa (11/7/2023).
Menurut Tanks for Everything, ledakan septic tank tak hanya dapat membahayakan manusia, tetapi juga memicu kerusakan yang luas. Kerusakan tak hanya bisa terjadi di area sekitar septic tank tetapi juga pada bangunan rumah. Pada beberapa kasus, ledakan septic tank bahkan menjatuhkan korban jiwa.
"Jadi, ini adalah hal yang harus Anda perhatikan dengan serius bila memiliki septic tank," ujar Tanks for Everything.
Menurut Martin Septic Service, keberadaan gas metana di septic tank sebenarnya cenderung aman selama septic tank memiliki ventilasi yang baik. Risiko ledakan biasanya muncul bila septic tank tak memiliki ventilasi yang mumpuni. Kondisi tersebut memungkinkan gas metana di dalam septic tank terus terakumulasi hingga mencapai kadar yang berbahaya.
"Pastikan septic tank Anda berventilasi baik," ujar Martin Septic Service melalui laman resmi mereka.
Hal senada juga diungkapkan oleh emeritus professor dari University of Minnesota, Jim Anderson PhD. Menurut Prof Anderson, salah satu masalah yang perlu diperhatikan pada sistem keamanan septic tank adalah penumpukan gas-gas yang beracun atau mudah meledak.
"Septic tank atau tank kotoran apa pun perlu memiliki ventilasi yang baik," kata Prof Anderson, seperti dilansir Pumper.
Selain memberikan ventilasi yang baik pada septic tank, hal lain yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya ledakan septic tank adalah menjauhkan sumber panas dari sekitar septic tank dan toilet. Sumber panas ini bisa berupa api, percikan api, perangkat listrik, dan rokok.
"Rokok yang dinyalakan bisa memicu ledakan gas," ujar Prof Anderson.
Sebagai tambahan, Martin Septic Service mengungkapkan bahwa ledakan septic tank biasanya terjadi pada septic tank yang jarang diinspeksi atau diperiksa. Karena itu, mereka juga menganjurkan orang-orang untuk menginspeksi septic tank secara berkala dengan menggunakan jasa layanan yang kompeten. Inspeksi ini bertujuan untuk memeriksa kondisi ventilasi sekaligus keamanan septic tank.
"Septic tank sebaiknya diinspeksi setiap 3-5 tahun. Penjadwalan ini biasanya bersamaan dengan keperluan sedot WC, sehingga bisa dilakukan berbarengan," ujar Martin Septic Service.