REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tanpa banyak diketahui orang, diva pop Cina-Amerika Coco Lee berjuang melawan kanker payudara enam bulan sebelum kematiannya. Hal ini diungkapkan oleh teman-temannya, dan diunggah ke Instagram pada hari kematiannya, 5 Juli 2023.
“Saya ingat ketika dia memberi tahu saya tentang penyakitnya beberapa bulan yang lalu, saya duduk di mobil saya dan menangis tanpa henti. Dia menderita banyak hal yang berbeda termasuk secara diam-diam melawan kanker. Dia adalah seorang pejuang sejati. Dia tidak ingin penggemar dan keluarganya khawatir,” ucap temannya yang juga produser musik, Jae Chong.
Ia mendoakan Coco agar Coco kini berada di surga dan tidak lagi merasakan sakit. Menurut sebuah laporan oleh media Hong Kong ST Headline, Coco didiagnosis menderita kanker payudara stadium awal tahun lalu. Dia menjalani operasi untuk mengangkat tumor dan tidak menerima kemoterapi sesudahnya.
Coco dilaporkan menyembunyikan kondisinya itu dari ibunya yang sudah lanjut usia yang berusia 86 tahun, karena dia tidak ingin ibunya khawatir. Dia hanya memberi tahu dua kakak perempuannya dan melawan penyakitnya secara diam-diam.
Dilaporkan pada Januari lalu, Coco membuat unggahan Instagram pada Desember tahun lalu dengan foto-foto berat badannya 42 kilogram, dan foto yang tampak seperti kantong drainase di tubuhnya. Fans mengkhawatirkan kesehatannya, tetapi dia tidak menjelaskan lebih lanjut tentang kondisinya.
Coco melakukan percobaan bunuh diri di rumah kakak perempuannya, Carol, di Hong Kong pada 2 Juli 2023. Seorang pembantu rumah tangga menghubungi polisi setelah dia melihat Coco keluar dari kamar mandi, mengeluarkan banyak darah dari pergelangan tangan kirinya. Dilaporkan bahwa ada gunting kuku berlumuran darah ditemukan di samping wastafel kamar mandi.
Coco dilarikan ke Rumah Sakit Queen Mary dalam keadaan koma, dan dilaporkan telah dinyatakan mati otak ketika sampai di rumah sakit. Setelah berjuang untuk hidupnya selama tiga hari, dia meninggal pada 5 Juli 2023 dalam usia 48 tahun.
Orang dalam pihak Coco juga memberi tahu bahwa Coco telah membuat surat wasiat sebelum kematiannya, menyerahkan semua aset kepada ibunya. Dilaporkan juga bahwa keluarga Coco berencana untuk mengadakan upacara peringatan penggemar bulan depan di Cina Daratan, Taiwan, dan Hong Kong, untuk memungkinkan para penggemar Coco mengucapkan selamat tinggal padanya. Dan pemakamannya akan diadakan dengan upacara Buddha.