Selasa 27 Jun 2023 17:33 WIB

Begini Cara Mencegah Lonjakan Gula Setelah Makan Siang Bagi Penderita Diabetes

Beberapa perubahan gaya hidup penting dilakukan untuk mengontrol kadar gula darah.

Rep: Mgrol146/ Red: Qommarria Rostanti
Mendeteksi kadar gula darah (ilustrasi). Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah lonjakan gula darah setelah makan siang.
Foto: www.freepik.com
Mendeteksi kadar gula darah (ilustrasi). Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah lonjakan gula darah setelah makan siang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengelola lonjakan gula darah setelah makan siang bisa menjadi tantangan bagi penderita diabetes. Beberapa perubahan gaya hidup penting dilakukan untuk mengontrol kadar gula darah.

Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan banyak komplikasi diabetes. Selain obat-obatan, membuat pilihan yang cermat dan mengikuti kebiasaan sehat juga dapat membantu mengelola diabetes secara efektif.

Baca Juga

Menurut American Diabetes Association (ADA), penderita diabetes harus memeriksa kadar gula darahnya sebelum makan dan kemudian mengulanginya setelah satu atau dua jam setelah selesai makan. Seseorang juga dapat berjalan kecil setelah makan karena dapat membantu manajemen gula darah postprandial.

"Ketika menderita diabetes, sangat penting untuk memprioritaskan kesehatan. Lonjakan gula setelah makan siang bisa menjadi tantangan, membutuhkan perawatan proaktif, dan menjaga gula darah level stabil," kata pendiri dan CEO BeatO, Gautam Chopra.

Berikut ini adalah lima perubahan gaya hidup yang dapat membantu dalam mengelola lonjakan secara efektif:

1. Pilihan karbohidrat dengan cermat

Memilih karbohidrat yang tepat sangat penting dalam mengelola lonjakan gula setelah makan siang. Memilih karbohidrat kompleks dengan indeks glikemik (GI) rendah yang dicerna dan diserap lebih lambat dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Biji-bijian utuh, polong-polongan, dan sayuran non tepung adalah pilihan ideal, sedangkan biji-bijian olahan dan makanan manis harus dihindari secara ketat.

2. Kontrol porsi

Seorang ahli diet dapat memberikan panduan tentang ukuran porsi yang tepat, memastikan bahwa makanan seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan individu. Membagi makanan menjadi porsi yang lebih kecil dan lebih sering sepanjang hari dapat membantu mencegah lonjakan tajam. Menjaga ukuran porsi tetap terkendali sangat penting untuk mencegah fluktuasi gula darah yang drastis.

3. Aktivitas fisik secara teratur

Olahraga harian, bersepeda, dan lari bisa menjadi alat yang ampuh untuk mengelola kadar gula darah secara efektif. Jalan kaki atau olahraga ringan terutama setelah makan bisa sangat bermanfaat dalam mengontrol kadar gula darah dan mengurangi lonjakan. Aktivitas fisik membantu meningkatkan sensitivitas insulin, memungkinkan glukosa digunakan lebih efisien.

4. Hidrasi

Minum air sepanjang hari membantu mengeluarkan kelebihan gula dari aliran darah dan dapat membantu mengurangi kemungkinan lonjakan. Hindari minuman yang mengandung gula. Air putih, air kelapa, atau minuman tanpa pemanis bisa menjadi pilihan terbaik.

5. Pemantauan glukosa darah secara teratur

Pemantauan kadar gula darah, terutama setelah makan, sangat penting untuk memahami bagaimana makanan memengaruhi kadar glukosa individu. Memantau kadar gula darah sebelum dan sesudah makan dapat memberikan wawasan berharga tentang bagaimana makanan tertentu memengaruhi gula darah. Kamu dapat membuat pilihan berdasarkan informasi dan menyesuaikan pola makan dan pengobatan seperlunya.

Tips di atas dapat membantu dalam mengelola diabetes, terutama pada pria, karena penelitian terbaru mengatakan sekitar 9,1 persen pria dewasa di India terpengaruh oleh kondisi ini. Strategi ini bukanlah satu ukuran untuk semua. 

Fluktuasi kadar gula dapat berdampak pada kelompok usia dan demografi yang berbeda. "Penting untuk berkonsultasi dengan profesional perawatan kesehatan atau pendidik diabetes bersertifikat untuk mengembangkan rencana yang dipersonalisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan individu," kata pakar tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement