REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jutaan mainan baby shark untuk teman mandi yang dijual di pengecer besar ditarik dari peredaran karena menimbulkan risiko penyulaan, laserasi, hingga luka robek, menurut regulator keselamatan federal Amerika Serikat.
Penyulaan atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata "impalement" adalah teknik penyiksaan dan hukuman mati dengan cara menusukkan batang vertikal yang ujungnya runcing ke dubur korban. Batang ini bisa berupa kayu, tombak, atau kait. Sementara, laserasi adalah robekan di kulit yang bisa mengeluarkan banyak darah.
Menurut Consumer Product Safety Product Commission (CPSC), Zuru selaku perancang, produsen, dan pemasar mainan dan produk konsumen menarik kembali 6,5 juta Robo Alive Junior Baby Shark Sing & Swim Bath Toys ukuran besar dan 1 juta mini Robo Alive Junior Mini Baby Shark Swimming Bath Toys karena risiko tersebut. Produk yang tersedia dalam warna kuning, pink, dan biru dijual secara individual dan dalam kemasan tiga.
"Saat menggunakan mainan mandi yang ditarik, terutama di bak mandi atau kolam rendam, seorang anak dapat terpeleset dan jatuh atau duduk di atas sirip hiu yang terbuat dari plastik keras," ujar CPSC, seperti dilansir laman Fox News, Senin (26/6/2023).
Sebelum penarikan kembali, perusahaan mengetahui puluhan laporan tentang anak-anak yang jatuh di atas atau duduk di mainan mandi baby shark ukuran besar yang ditarik kembali. Sampai saat ini, belum ada insiden atau cedera yang dilaporkan terkait dengan mainan hiu mini.