Selasa 13 Jun 2023 02:51 WIB

Nyamuk Aedes Aegypti Makin Ganas Saat Cuaca Panas, Kasus DBD Berpotensi Meningkat

Nyamuk DBD semakin ganas saat berada di suhu yang lebih panas.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Reiny Dwinanda
Nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk penyebab penyakit DBD ini lebih agresif saat cuaca panas.
Foto: www.freepik.com
Nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk penyebab penyakit DBD ini lebih agresif saat cuaca panas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Imran Pambudi, memprediksi kasus demam berdarah dengue (DBD) bisa makin meningkat sepanjang tahun 2023. Hal itu karena dipengaruhi oleh fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif yang melanda berbarengan.

"Kalau dilihat jumlah kasus pada tahun 1968, maka kita lihat polanya kasus-kasusnya tinggi akan terjadi pada saat adanya El Nino," ucap Imran dalam konferensi pers daring, Senin (12/6/2023).

Baca Juga

Imran menjelaskan, layaknya El Nino di masa lampau, kondisi serupa di tahun ini menyebabkan suhu yang meningkat. Berdasarkan penelitian, nyamuk Aedes aegypti akan semakin ganas saat berada di suhu yang lebih panas.

"Jadi frekuensi nyamuk menggigit anak meningkat tiga hingga lima kali lipat ketika suhu udara di atas 30 derajat Celsius. Tahun ini kita harus waspada karena kita sekarang masuk ke El Nino," jelas Imran.

Pada pekan ke-22 di 2023 ini, Kemenkes mencatat 35.694 kasus DBD. Kasus kematian akibat DBD di Indonesia pada waktu yang sama mencapai 270 kasus.

"Kasus paling banyak ada di Jawa Barat, sekarang Bali nomor dua," kata Imran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement