Sabtu 10 Jun 2023 17:46 WIB

The Flash Kantongi Beragam Ulasan, Ada yang Memuji dan Ada yang Bingung

Warner Bros bingung dengan klaim The Flash sebagai film superhero terhebat.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Salah satu adegan di film The Flash. Film The Flash menghadirkan reaksi beragam dari berbagai pihak, ada yang memuji namun ada juga yang bingung.
Foto: DC/Warner Bros
Salah satu adegan di film The Flash. Film The Flash menghadirkan reaksi beragam dari berbagai pihak, ada yang memuji namun ada juga yang bingung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Warner Bros sedang kebingungan dengan pemasaran yang dilakukan tim film The Flash. Apalagi dengan klaim yang menyebut The Flash sebagai film superhero terbaik yang pernah dibuat.

The Flash tidak lagi menggunakan bintang utama Ezra Miller untuk pemasaran, sehingga tim menaruh fokus pada filmnya itu sendiri. “Mereka menghabiskan banyak. Ini adalah kampanye besar-besaran,” kata seorang eksekutif.

Baca Juga

Tim tidak bisa lagi mempromosikan The Flash dengan menggunakan wajah Miller. Dengan Miller yang dijaga untuk menjauh, hal ini menyebabkan orang-orang seperti James Gunn, penulis horor Stephen King, dan ikon Hollywood Tom Cruise memberikan pandangan mereka.

Mereka memberikan komentar yang sangat baik tentang The Flash. “Biasanya saya tidak terlalu peduli dengan film superhero, tapi yang ini spesial. Menyentuh hati, lucu, dan memukau,” kata Stephen King tentang The Flash.

“Mungkin ini menjadi salah satu film superhero terhebat yang pernah dibuat,” ujar James Gunn memberikan pandangannya.

Membuat hype sebegitu besarnya untuk The Flash dilaporkan memicu sinisme dari beberapa orang di Warner, yang mempertanyakan kebijakan penetapan ekspektasi yang begitu tinggi itu. Sementara respons terhadap The Flash sejauh ini solid, dengan DC mencapai peringkat "segar" sebesar 72 persen di situs agregator ulasan Rotten Tomatoes. Dalam ulasan, hampir tidak ada pujian The Flash sebagai salah satu film superhero terbaik sepanjang masa.

“Untungnya, film karya sutradara Andy Muschietti yang telah lama ditunggu-tunggu ini tidak berantakan, meskipun hasilnya adalah tontonan yang ambisius jika bukan tontonan yang luar biasa,” kata Greg Archer dilansir MovieWeb dalam ulasannya.

“Itu tidak berarti The Flash bukanlah film yang menyenangkan. Itu menyenangkan. Faktanya, tidak sejak Wonder Woman (dan mungkin Zack Snyder Justice League), pergi ke bioskop untuk menonton film DC, telah terasa menyenangkan dalam dekade terakhir. Mungkin masih ada harapan untuk DC Studios,” kata dia.

Film The Flash mengisahkan tentang dunia akan bertabrakan saat sang superhero itu menggunakan kekuatannya untuk melakukan perjalanan kembali ke masa lalu untuk mengubah peristiwa di masa lalu. Namun, ketika usahanya untuk menyelamatkan keluarganya secara tidak sengaja mengubah masa depan, dia terjebak dalam realitas alternatif.

Tanpa kemunculan superhero lain, The Flash tampaknya membujuk Batman untuk pensiun dengan cara berbeda. Dibintangi Ezra Miller sebagai Barry Allen alias The Flash, bersama Sasha Calle sebagai Kara Zor-El alias Supergirl, Michael Shannon sebagai General Zod, Ron Livingston sebagai Henry Allen, Maribel Verdú sebagai Nora Allen, Kiersey Clemons sebagai Iris West, Antje Traue sebagai Faora-Ul, dan Ben Affleck dan Michael Keaton sebagai versi alternatif dari Batman, The Flash dijadwalkan akan tayang di bioskop Indonesia mulai pada 14 Juni 2023.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement