Jumat 09 Jun 2023 19:40 WIB

Kelelahan Akibat Long Covid Sama Melemahkannya dengan yang Dialami Pasien Kanker

Long Covid dapat membuat seseorang mengalami kelelahan dan kualitas hidup yang buruk.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Sebagian pasien Covid-19 dilaporkan mengalami gejala sisa meski sudah dinyatakan negatif dari penyakit tersebut. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Sebagian pasien Covid-19 dilaporkan mengalami gejala sisa meski sudah dinyatakan negatif dari penyakit tersebut. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi gabungan dari Inggris menemukan bahwa kelelahan pada penderita long Covid mirip dengan kelelahan pada pasien anemia terkait kanker atau pasien penyakit ginjal yang parah. Dampak harian dari long Covid juga dinilai lebih buruk daripada strok dan sebanding dengan pasien Parkinson.

Studi yang dipimpin para peneliti di University College London dan University of Exeter Inggris juga mencatat bahwa kualitas hidup pasien yang terkait dengan kesehatan jauh lebih buruk daripada individu dengan kanker metastasis stadium lanjut.

Baca Juga

"Penelitian kami telah mengungkapkan bahwa long Covid dapat membuat seseorang mengalami kelelahan dan kualitas hidup yang lebih buruk daripada beberapa jenis kanker, sementara dukungan bagi pasien long Covid nyatanya tidak masif," kata salah satu penulis, William Henley, profesor di Fakultas Kedokteran University of Exeter.

Studi ini meneliti dampak long Covid dalam kehidupan lebih dari 3.750 pasien, yang mengisi kuesioner pada aplikasi digital, yang digunakan dalam perawatan mereka. Kuesioner itu mengulik tentang berapa lama Covid-19 berdampak pada kehidupan sehari-hari, tingkat kelelahan, depresi, kecemasan, sesak napas, kabut otak, dan kualitas hidup mereka.

"Hasil penelitian kami menemukan bahwa long Covid dapat berdampak buruk pada kehidupan pasien, di mana kelelahan memiliki dampak terbesar pada segala hal, mulai dari kegiatan sosial hingga pekerjaan, pekerjaan rumah, dan menjaga hubungan dekat," kata Henry Goodfellow, UCL, yang turut memimpin studi, seperti dilansir dari Siasat, Jumat (9/6/2023).

Dari 90 persen pasien yang menjawab kuesioner, yang juga berada di usia kerja (18-65 tahun), 51 persennya melaporkan tidak dapat bekerja setidaknya satu hari di bulan sebelumnya. Sementara itu, 20 persen tidak dapat bekerja sama sekali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement