Rabu 07 Jun 2023 18:54 WIB

Makanan Mengandung Charcoal, Halalkah Dikonsumsi?

Umat Islam perlu memperhatikan sumber arang aktif, apakah dari tanaman atau hewan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Charcoal atau arang aktif (ilustrasi). Jika berasal dari tanaman, maka arang aktif halal dikonsumsi.
Foto: www.freepik.com
Charcoal atau arang aktif (ilustrasi). Jika berasal dari tanaman, maka arang aktif halal dikonsumsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arang aktif atau charcoal adalah bubuk hitam halus, tidak berbau, sering digunakan di ruang gawat darurat untuk mengobati overdosis dan keracunan. Beberapa orang mengeklaim charcoal juga dapat mengurangi perut kembung, meningkatkan kesehatan ginjal, dan menurunkan kadar kolesterol.

Sumber karbon alami superheating seperti kayu menghasilkan arang aktif. Bubuk hitam ini menghentikan racun agar tidak terserap di perut dengan mengikatnya. Tubuh tidak dapat menyerap arang sehingga racun yang mengikat arang meninggalkan tubuh melalui kotoran.

Baca Juga

Arang aktif bukan zat yang sama dengan yang ditemukan pada batu bata arang atau potongan makanan yang dibakar. Pembuatan arang aktif membuatnya sangat menyerap, memungkinkannya mengikat molekul, ion, atau atom, serta menghilangkannya dari zat terlarut.

Pembuatan arang aktif melibatkan pemanasan bahan kaya karbon, seperti kayu, gambut, tempurung kelapa, atau serbuk gergaji, hingga suhu yang sangat tinggi. Proses aktivasi ini menghilangkan arang dari molekul yang diserap sebelumnya dan membebaskan tempat ikatannya lagi. Proses ini juga mengurangi ukuran pori-pori pada arang dan membuat lebih banyak lubang di setiap molekul, sehingga meningkatkan luas permukaan keseluruhannya.

Jika dikonsumsi di luar medis, apakah ini halal dan tetap bermanfaat bagi tubuh? Mengutip Halal Corner, penting untuk memperhatikan sumber arang aktifnya, misalnya apakah dari batok kelapa, kayu, atau tulang hewan.

Hal senada juga diungkapkan dalam laman Halal MUI yang menegaskan untuk memperhatikan sumber arang aktifnya. Jika seluruhnya berasal dari tanaman, maka itu dipastikan halal. Namun jika berasal dari tulang hewan, tergantung dari jenis hewan dan cara penyembelihannya.

Artinya tulang hewan yang hendak dibuat arang aktif tidak boleh berasal dari hewan-hewan yang diharamkan dalam Islam, seperti babi, anjing, hewan buas dan bertaring, serta burung bercakar atau berkuku tajam. Sementara cara penyembelihannya pun tentu harus mengikuti syariat Islam.

Meskipun tidak ada penelitian konklusif berskala besar yang cukup untuk menetapkan manfaat arang aktif, tapi banyak produk over-the-counter (OTC) mengandalkan prinsip kimia dasar arang aktif untuk mempertahankan klaim manfaatnya. Melansir dari Medical News Today, berikut ini manfaat penggunaan arang aktif yang didukung oleh beberapa bukti:

1. Kesehatan ginjal

Arang aktif dapat membantu fungsi ginjal dengan menyaring racun dan obat yang tidak tercerna. Diperlukan lebih banyak penelitian, tetapi beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa arang aktif dapat membantu meningkatkan fungsi ginjal, dan mengurangi kerusakan dan peradangan gastrointestinal pada mereka yang menderita penyakit ginjal kronis.

Dalam studi tahun 2014, tikus dengan induksi gagal ginjal kronis diberi makan campuran yang mengandung 20 persen arang aktif. Mereka mengalami peningkatan fungsi ginjal dan penurunan tingkat peradangan dan kerusakan ginjal.

2. Gas usus

Serbuk arang aktif diduga mampu mengatasi gas usus, meski penelitian masih belum memahami caranya. Cairan dan gas yang terperangkap dalam usus dapat dengan mudah melewati jutaan lubang kecil pada arang aktif, dan proses ini dapat menetralisasinya.

Di sebuah studi tahun 2017, orang yang mengonsumsi 45 mg simetikon dan 140 mg arang aktif tiga kali sehari selama 10 hari, semuanya melaporkan penurunan nyeri perut yang signifikan tanpa efek samping. Penelitiannya masih terbatas, tetapi panel Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) melaporkan bahwa ada cukup bukti yang mendukung penggunaan arang aktif untuk mengurangi akumulasi gas yang berlebihan.

3. Penyaring air

Orang telah lama menggunakan arang aktif sebagai filter air alami. Seperti halnya di usus dan perut, arang aktif dapat berinteraksi dengan dan menyerap berbagai racun, obat-obatan, virus, bakteri, jamur, dan bahan kimia yang ditemukan dalam air.

Sebuah studi tahun 2015 menemukan, sistem penyaringan air yang menggunakan arang aktif, dapat menghilangkan sebanyak 100 persen fluorida dalam 32 sampel air tanpa filter setelah enam bulan pemasangan.

4. Diare

Mengingat penggunaannya sebagai penyerap gastrointestinal pada overdosis dan keracunan, maka beberapa orang mungkin mengusulkan arang aktif sebagai pengobatan diare. Dalam tinjauan tahun 2017 terhadap studi terbaru tentang penggunaan arang aktif untuk diare, para peneliti menyimpulkan bahwa arang aktif dapat mencegah bakteri dan obat-obatan yang dapat menyebabkan diare terserap ke dalam tubuh, dengan menjebaknya di permukaan arang aktif yang berpori dan bertekstur.

5. Pemutih gigi dan kesehatan mulut

Lusinan produk pemutih gigi mengandung arang aktif. Banyak produk kesehatan mulut yang mengandung arang aktif yang diklaim memiliki berbagai manfaat, seperti antivirus, antibakteri, antijamur, dan detoksifikasi.

Dalam tinjauan tahun 2017, para peneliti menyimpulkan tidak ada data laboratorium atau klinis yang cukup, untuk menentukan keamanan atau efektivitas arang aktif untuk memutihkan gigi atau kesehatan mulut.

6. Perawatan kulit

Para peneliti melaporkan, arang aktif dapat membantu menarik mikropartikel, seperti kotoran, debu, bahan kimia, racun, dan bakteri, ke permukaan kulit, yang membuatnya lebih mudah dihilangkan.

7. Deodoran

Berbagai deodoran dengan kandungan arang aktif telah tersedia secara luas. Arang dapat menyerap bau dan gas berbahaya, menjadikannya ideal sebagai deodoran ketiak, sepatu, dan lemari es. Arang aktif juga dilaporkan mampu menyerap kelembapan berlebih dan mengontrol tingkat kelembapan pada level mikro.

8. Infeksi kulit

Di seluruh dunia, banyak praktisi pengobatan tradisional menggunakan bubuk arang aktif yang terbuat dari tempurung kelapa untuk mengobati kondisi jaringan lunak, seperti infeksi kulit. Arang aktif dipercaya memiliki efek antibakteri dengan menyerap mikroba berbahaya dari luka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement