REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Saat masa pandemi Covid-19, kebutuhan akan tenaga kerja sempat menurun drastis. Namun saat ini permintaan tenaga kerja mulai kembali menggeliat.

Kenichi Fujiki, COO Gaweku, mengatakan berdasarkan monitoring, terjadi penurunan signifikan untuk permintaan tenaga kerja saat pandemi. Kemudian ketika pandemi corona berakhir dan pemberlakuan batasan dihilangkan, maka mulai terlihat peningkatan kebutuhan tenaga kerja.

“Sampai ada 50 ribu open position di data jobstreet, saat ini sedang meningkat sekali, ini angka terbesar selama kita melakukan media monitoring,” kata Fujiki di Jakarta, Selasa (6/6/2023).

Fujiki mengatakan kebutuhan pasar saat ini sangat banyak sehingga Gaweku melihat posisi yang paling banyak dicari adalah sales dan marketing. Artinya kian banyak perusahaan yang mulai menyadari dan membangun kembali bisnisnya. “Mulai membangun kembali bisnisnya, jadi tren market sekarang seperti itu,” lanjut dia.

Selain sales dan marketing, posisi engineering, khususnya IT, software engineer development, juga paling banyak dibutuhkan. Kendati sempat diwarnai PHK di sejumlah raksasa teknologi di Amerika, tetapi posisi tersebut dinilai akan terus dibutuhkan dunia kerja. “Sekilas seperti menurun tapi sebenarnya tidak, kita pastikan ini akan terus ada,” kata dia menambahkan.

Gaweku, sebelumnya dikenal sebagai Reeracoen Indonesia, merupakan perusahaan teknologi sumber daya manusia yang menawarkan dan berinovasi berbagai solusi untuk menyelesaikan masalah masyarakat melalui manusia dan teknologi.

Gaweku memiliki bisnis utama yang disebut Gaweku Recruit. Selama lebih dari 10 tahun berpengalaman sebagai headhunter, terdapat layanan rekrutmen yang membantu organisasi mendapatkan tenaga kerja pilihan.

“Kami memahami bahwa mengelola tenaga kerja dapat memakan waktu dan rumit, oleh karena itu kami membantu dan mengembangkan solusi inovatif untuk membuat pekerjaan divisi SDM lebih mudah dari sebelumnya,” ujar Fujiki menambahkan. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika