Selasa 06 Jun 2023 14:46 WIB

Agar Lebih Akrab, Perusahaan Penyedia SDM Ini Berganti Nama

Perubahan nama ini merupakan bagian dari transformasi yang dilakukan oleh perusahaan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Gaweku bertujuan mengatasi tantangan dalam sumber daya manusia (SDM) dengan memadukan kemampuan manusia dan teknologi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Foto: Santi Sopia/Republika
Gaweku bertujuan mengatasi tantangan dalam sumber daya manusia (SDM) dengan memadukan kemampuan manusia dan teknologi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan di Indonesia masih banyak menghadapi permasalahan seputar sumber daya manusia (SDM), mulai dari rekrutmen, pengembangan, hingga produktivitas SDM.

Hal itu dilihat sebagai peluang oleh Reeracoen Indonesia yang sekarang mengumumkan perubahan merek dan nama perusahaan menjadi Gaweku. Perubahan ini merupakan bagian dari transformasi yang dilakukan oleh perusahaan.

Baca Juga

Gaweku bertujuan mengatasi tantangan dalam sumber daya manusia (SDM) dengan memadukan kemampuan manusia dan teknologi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Perusahaan didirikan sejak 2013 sebagai Reeracoen Indonesia. “Pada 2023, kami mengambil langkah besar dengan mengubah nama menjadi Gaweku,” kata Suryanto Wijaya, CEO Gaweku, Selasa (6/6/2023).

Nama 'Gaweku' menggunakan unsur bahasa Jawa. Gaweku memiliki arti "Pekerjaan Saya" atau "Karya Saya". ''Rebranding ini bertujuan untuk memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat Indonesia dan memperkuat citra kami di hati masyarakat. Terpilihnya nama ini karena mengandung nuansa kearifan lokal dan kebanggaan,'' kata Suryanto.

 

Nama ini mencerminkan kebanggaan atas kualitas pekerjaan yang dilakukan serta kontribusi yang kepada masyarakat Indonesia melalui pertumbuhan pelanggan. Transformasi ini melampaui sekadar perubahan merek dan nama perusahaan.

Kenichi Fujiki, COO Gaweku, menganggap Pulau Jawa sebagai salah satu tempat dengan populasi masyarakat paling tinggi. Sehingga istilah gawe dari bahasa Jawa juga lebih familiar bagi masyarakat Indonesia. “Selain itu, juga penggantian nama ini untuk memberikan penghargaan kepada para klien yang selama memercayakan urusan mereka kepada kami,” kata Fujiki.

Saat ini Gaweku sudah memiliki ribuan klien. Awalnya, Fujiki melihat banyak isu sosial yang tampaknya masih sulit diselesaikan, di samping banyaknya campur tangan seperti halnya dari pemerintah. Atas dasar itulah, ia mendirikan mendirikan Reeracoen yang sekarang menjadi Gaweku.

Dia menyadari betapa sulitnya perusahaan mendapatkan karyawan berkompeten. Begitu juga pencari kerja yang kesulitan mencari pekerjaan yang cocok.

Sejak 2013, Gaweku juga telah menerima opini dari klien di mana kebanyakan dari mereka kesulitan pada bagian kompensasi dan manfaat. Terdapat keluhan manajemen dan pegawainya sehingga Gaweku memutuskan membuat satu unit prinsip baru bernama Ultra Tech. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement