REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Pangeran Harry dan Meghan Markle menanggapi keraguan publik terkait insiden pengejaran mobil mereka oleh paparazzi di New York, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu. Juru bicara membantah bahwa insiden yang hampir mengancam nyawa mereka tersebut termasuk aksi publisitas.
"Dengan hormat, mengingat sejarah keluarga Pangeran Harry, orang tidak perlu memikirkan pasangan atau siapa pun yang terkait untuk percaya ini adalah aksi publisitas. Terus terang, saya pikir itu memuakkan," kata humas Ashley Hansen.
Pada 16 Mei lalu, Harry dan Markle terlibat dalam pengejaran dengan paparazi di Big Apple. Melalui Hansen, pasangan tersebut mengeklaim aksi pengejaran itu berlangsung dua jam dan mengancam nyawa mereka.
Namun, foto dari insiden itu ditanggapi dengan sangat skeptis, mengingat sifat kemacetan lalu lintas yang terkenal di Manhattan. Sementara itu, Wali Kota New York City Eric Adams mengecam pengejaran paparazi yang sembrono dan tidak bertanggung jawab.
Menurut sumber polisi, pengejaran pastinya tidak berlangsung dua jam dan tidak ada laporan tabrakan atau panggilan 911. Sejumlah orang meragukan keaslian aksi pengejaran itu, salah satunya komedian Whoopi Goldberg.
"Saya pikir warga New York tahu jika ada kemungkinan pengejaran mobil. Menurut saya, juru bicara mereka mereferensikan kejadian di Los Angeles. Kalau di sana, Anda baru bisa membawa mobil dengan kecepatan tinggi," katanya dalam acara The View.
Dilansir PageSix, Kamis (25/5/2023), mantan bintang Real Housewives of New York City Bethenny Frankel ikut mengkritik keras soal insiden itu. "Sebenarnya apa yang terjadi? Ada seseorang yang mengendalikan mereka itu,” ujarny" dalam video yang diunggah di Instagram pada Jumat lalu.