REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangeran Harry dianggap perlu khawatir mengenai komentar soal deportasi dari Donald Trump, baru-baru ini. Seorang penyiar Inggris mengatakan bahwa Duke of Sussex tidak bisa menganggap remeh ancaman Donald Trump yang merupakan kandidat calon presiden dari Partai Republik pada Pilpres AS 2024 itu.
Donald Trump tampaknya mengancam Pangeran Harry ketika membuat komentar soal deportasi pada akhir pekan lalu. Presiden AS ke -45 itu menyatakan tidak akan melindungi Harry seperti yang dilakukan Presiden AS Joe Biden.
Sebelum berpidato di depan publik pada konferensi CPAC di Washington, DC, Trump mengisyaratkan bahwa jika terpilih kembali sebagai presiden AS, dia mungkin akan memutuskan untuk mendeportasi Duke of Sussex.
Berbicara kepada Daily Express US, Trump mengungkapkan keluhannya terkait pemerintahan Joe Biden. Hal ini terkait privasi permohonan imigrasi Harry untuk “melindungi Harry.”
"Saya tidak akan melindunginya. Dia mengkhianati Ratu. Itu tidak bisa dimaafkan. Dia akan sendirian jika itu tergantung pada saya,” kata Trump, seperti dilansir dari The Mirror, Rabu (28/2/2024),
Dia juga menyebut bahwa Keluarga Kerajaan terlalu ramah kepada Harry setelah apa yang telah dia lakukan. Dalam kolom terbaru penyiar dan jurnalis Inggris Piers Morgan di The Sun, dia turut memperingatkan Duke.
"Jika saya adalah Harry, saya akan menganggap kata-kata ini sangat memprihatinkan karena mungkin Trump pendendam," kata dia.
Piers juga berbagi momen ketika dia mewawancarai Trump pada tahun 2022 di acaranya, Piers Morgan: Uncensored. Trump mengatakan bahwa gelar Sussex seharusnya dicabut dari Harry. Trump juga menilai Harry sangat tidak menghormati negaranya dan juga memalukan.
Kemudian, Piers mengatakan bahwa jika "opsi nuklir ditekan" saat Trump mendeportasi Harry, Duke akan terpaksa meninggalkan rumahnya yang indah di California. Dia juga mengaku cukup mengenal pribadi Trump dan kapasitasnya untuk melakukan tindakan balas dendam kecil-kecilan tidak terbatas.
Piers yakin Duke of Sussex bisa terancam. Komentar Trump tentang Pangeran Harry muncul setelah Duke mengungkapkan bahwa ia telah "mempertimbangkan" untuk melamar menjadi warga negara Amerika Serikat. Dia mengungkapkannya dalam acara Good Morning America.
Trump berkomentar hanya 24 jam setelah Pangeran Harry hadir di pengadilan terkait pengakuan penggunaan narkoba. Hal itu diakui dalam buku Harry yang terbit tahun 2023, berjudul Spare.