Sabtu 20 May 2023 23:24 WIB

Vagina Gatal, 8 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Gatal vagina yang dirasakan sesekali adalah normal.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Vagina (ilustrasi). Setidaknya ada 8 hal yang membuat vagina gatal lebih dari biasanya.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gejala gatal di bagian vagina terkadang dirasakan sebagian besar wanita. Terkadang juga disertai keluarnya cairan putih kental.

Melihat gejala-gejala tersebut, mungkin Anda secara otomatis menganggap itu adalah infeksi jamur dan mencari pengobatan antijamur. Atau mungkin bertanya-tanya apakah pakaian dalam atau deterjen merek baru yang harus disalahkan.

Baca Juga

Namun gatal-gatal pada vagina dapat disebabkan oleh beberapa hal berbeda, dan masing-masing perlu ditangani secara berbeda. Misalnya, mencoba mengobati kondisi yang tidak terkait jamur dengan antijamur itu tidak akan efektif.

Spesialis ongyn, dr Salena Zanotti, mengatakan beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gatal-gatal pada vagina, dan bagaimana beberapa di antaranya dapat menyamarkan diri sehingga tampak seperti infeksi jamur. Dilansir laman Cleveland Clinic, berikut adalah delapan kemungkinan penyebab vagina gatal:

1. Infeksi jamur

Infeksi jamur vagina disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur dan ada beberapa tanda kunci yang menunjukkannya. Pertama, mungkin akan terasa sensasi terbakar atau gatal dan ini akan dirasakan di dalam dan sekitar vagina. Mungkin juga akan terlihat perubahan pada keputihan, seperti konsistensinya menjadi sangat kental.

Tetapi jika gejala ini sering muncul, saatnya mengunjungi dokter untuk memastikan apakah itu merupakan infeksi jamur atau bukan. Cara utama untuk mengobati infeksi jamur adalah dengan mendapatkan pengobatan antijamur, dan biasanya, ini berhasil.

2. Infeksi seksual menular

Beberapa infeksi menular seksual atau IMS (juga dikenal sebagai penyakit menular seksual), dapat menyebabkan iritasi dan muncul dengan keluarnya cairan yang gatal dan sedikit bau. Beberapa IMS yang memiliki gejala gatal vulvovaginal (berkaitan dengan vagina dan vulva) meliputi trikomoniasis, herpes, kutil kelamin.

3. Reaksi kulit atau alergi

Sama seperti iritasi tertentu yang dapat memicu alergi hidung, hal yang sama dapat terjadi pada vagina. Terkadang, kain atau wewangian tertentu tidak cocok dengan vagina. Beralihlah ke produk-produk kesehatan wanita, seperti jauhi pembalut beraroma yang dapat menyebabkan sensasi gatal dan iritasi di dalam atau di sekitar area vagina.

Kemudian sabun mandi atau bahkan mengganti sabun cuci yang bisa menimbulkan reaksi pada vagina. Itulah sebagian mengapa disarankan untuk menghindari douching, atau ‘membersihkan berlebihan’ pada vagina untuk menghindari iritasi tambahan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement