Jumat 12 May 2023 19:07 WIB

Apakah Batu Ginjal Harus Selalu Dioperasi?

Tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang pria memegang punggung bawahnya. Sakit punggung di satu sisi (di bawah tulang rusuk) yang tidak kunjung hilang dapat menjadi gejala kanker ginjal.
Foto: www.freepik.com.
Seorang pria memegang punggung bawahnya. Sakit punggung di satu sisi (di bawah tulang rusuk) yang tidak kunjung hilang dapat menjadi gejala kanker ginjal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tahun, lebih dari setengah juta orang pergi ke unit gawat darurat untuk masalah batu ginjal. Diperkirakan, satu dari sepuluh orang akan memiliki batu ginjal pada suatu saat dalam hidup mereka.

Prevalensi batu ginjal di Amerika Serikat meningkat dari 3,8 persen pada akhir 1970-an menjadi 8,8 persen pada akhir 2000-an. Prevalensi batu ginjal adalah 10 persen selama 2013 hingga 2014.

Baca Juga

Risiko batu ginjal sekitar 11 persen pada pria dan sembilan persen pada wanita. Penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

Lalu apakah batu ginjal harus berakhir dengan operasi atau pembedahan? Dikutip dari laman Kidney, Jumat (12/5/2023), pereda nyeri mungkin satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan untuk batu kecil.

Perawatan lain mungkin diperlukan, terutama untuk batu yang menyebabkan gejala yang bertahan lama atau komplikasi lainnya. Namun, dalam kasus yang parah, pembedahan mungkin diperlukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement