Selasa 09 May 2023 14:08 WIB

Tidur Siang Disarankan tak Lebih dari 30 Menit, Ini Manfaatnya

Durasi dan posisi memengaruhi kesehatan dari orang yang tidur siang.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Qommarria Rostanti
 Seorang pria mengenakan masker saat tidur siang di sebuah bangku (ilustrasi). Tidur siang disarankan tak lebih dari 30 menit.
Foto: AP/Ng Han Guan
Seorang pria mengenakan masker saat tidur siang di sebuah bangku (ilustrasi). Tidur siang disarankan tak lebih dari 30 menit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi yang diterbitkan dalam Obesity a Research Journal mengungkapkan, tidur siang dengan durasi lama dapat dikaitkan dengan berbagai dampak negatif pada kesehatan. Para peneliti di Brigham and Women’s Hospital, Boston, mengevaluasi pola tidur dan kesehatan 3.275 orang dewasa dari wilayah Murcia, Spanyol.

Setelah makan, mereka biasanya tidur siang yang menjadi bagian dari budaya. Dari ribuan orang dewasa yang berpartisipasi, 35 persen sering tidur siang dengan 16 persen dari mereka biasanya tidur selama 30 menit atau lebih.

Baca Juga

Dibandingkan dengan mereka yang tidak tertidur pada siang hari, orang yang tidur siang dalam waktu lama ditemukan memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi, ukuran pinggang, tekanan darah yang lebih tinggi, dan prevalensi keseluruhan sindrom metabolik. Semua ini terkait dengan obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Tidur siang yang lebih lama juga dikaitkan dengan waktu tidur dan makan yang terlambat dengan peningkatan asupan saat makan siang dan merokok yang dapat menyebabkan risiko kesehatan yang lebih tinggi. Namun, mereka yang tidur siang kurang dari 30 menit tampaknya tidak memiliki peningkatan risiko obesitas dan masalah metabolisme lainnya.

Orang yang tidur siang dalam durasi singkat lebih kecil kemungkinannya mengalami peningkatan tekanan darah dibandingkan mereka yang tidak tidur siang sama sekali. Power nap (tidur siang singkat) juga telah terbukti menghasilkan banyak manfaat kesehatan mental dan fisik, seperti membantu meningkatkan energi, kewaspadaan, produktivitas, dan suasana hati seseorang.

“Tidak semua tidur siang itu sama. Lamanya waktu, posisi tidur, dan faktor spesifik lainnya dapat memengaruhi hasil kesehatan dari tidur siang,” kata penulis senior Marta Garaulet, dilansir NYPost, Selasa (9/5/2023).

Garaulet dan timnya menemukan bahwa tidur siang dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas saat mempelajari populasi di Inggris. Namun, mereka telah menyerukan penelitian lanjutan tentang hubungan antara lama tidur siang dan kesehatan metabolisme.

Pentingnya tidur telah dipelajari dan diperdebatkan selama bertahun-tahun. Para ahli menggembar-gemborkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, tetapi kebutuhan akan penelitian lebih lanjut tetap ada karena penyakit terus meningkat.

Saat ini obesitas memengaruhi lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia. Diabetes melonjak 700 persen pada anak muda Amerika dan penyakit jantung adalah penyebab utama kematian bagi pria, wanita dan orang-orang dari sebagian besar kelompok ras dan etnis di AS. Oleh karena itu, penelitian terhadap aspek apa pun yang mungkin terkait dengan tren yang mengkhawatirkan ini semakin penting.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement