Senin 01 May 2023 11:45 WIB

Meniup Makanan Panas, Boleh Atau Berbahaya?

Panas yang ekstrem dari makanan atau minuman dapat mengiritasi lapisan tenggorokan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
Hobi minum minuman panas dapat berdampak buruk bagi kerongkongan. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Hobi minum minuman panas dapat berdampak buruk bagi kerongkongan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kopi dan kentang goreng merupakan dua makanan yang harus sangat berhati-hati ketika dikonsumsi dalam keadaan panas. Tidak peduli ratusan atau ribuan kali kulit terkena makanan atau minuman panas, pasti pada titik tertentu akan terkena lagi.

Mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas pastinya menyebabkan rasa sakit. Klinik Cleveland menjelaskan bahwa masalah utamanya adalah panas yang ekstrem dari makanan atau minuman ini dapat mengiritasi lapisan tenggorokan, yang bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan peradangan.

Baca Juga

Lalu, bagaimana membuat makanan atau minuman bisa dikonsumsi lebih nyaman? Jawaban yang jelas adalah menunggu hingga dingin, tetapi jujur ​​saja, kerap tidak ada waktu untuk bersabar menunggu lebih lama.

Taktik yang tampaknya diwariskan semua orang adalah berulang kali meniup makanan atau minuman panas sampai turun ke suhu yang dapat diterima mulut. Namun, jangan sembarangan meniup makanan atau minuman panas. Apalagi pada makanan bayi, sangat tidak dianjurkan untuk meniupkannya.

Dilansir dari The Asian Parent Singapore, Ahad (30/4/2023), meniup makanan bayi bisa menyebabkan gigi bayi berlubang. Ini karena bayi baru lahir belum terpapar Streptococcus mutans, sejenis bakteri penyebab gigi berlubang.

Streptococcus mutans meninggalkan asam saat memakan sisa makanan di gigi anak. Pada gilirannya, asam ini dapat mengikis gigi bayi dan menyebabkan gigi berlubang. Meniup makanan bayi berpotensi membawa bakteri bersama napas kita, dan masuk ke dalam makanan anak. Setelah anak memakan makanan itu, mereka dapat terkena bakteri tersebut.

Yang lebih memprihatinkan, meski bayi belum tumbuh gigi, begitu gigi susu pertamanya mulai tumbuh, Streptococcus mutans bisa langsung bekerja dan menyebabkan bayi mengembangkan plak dan gigi berlubang.

Selain meniup makanan, bakteri juga bisa menyebar jika kita mencium mulut anak, atau jika berbagi segelas air atau berbagi peralatan yang sama saat makan.

Untuk menghindari menginfeksi bayi dengan bakteri Streptococcus mutans, penting untuk menghindari droplet dengan bayi. Daripada meniup makanan untuk mendinginkannya, lebih baik diletakkan selama beberapa menit di lemari es, atau membiarkannya dingin beberapa saat sebelum waktu makan tiba.

Penting juga untuk memastikan dan menyeka mulut bayi dengan air bersih dan kain bersih sesering mungkin. Ini membantu menjaga kebersihan mulut bayi dan mencegah bakteri penyebab gigi berlubang tumbuh di dalam mulut bayi.

Untuk orang dewasa pun sebaiknya tidak meniup makanan yang baru matang atau mendidih, karena paparan uap panas yang mengenai wajah, mata, dan selaput lendir di mulut, hidung, atau tenggorokan, bisa menyebabkan luka bakar.

Uap panas yang terhirup juga bisa menyebabkan gangguan pernapasan, seperti sesak napas, batuk, mengi, atau kesulitan menelan. Sebaiknya, tunggu sejenak hingga makanan terasa hangat, barulah dinikmati.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement