Ahad 30 Apr 2023 17:02 WIB

Telinga Anak Sakit Ketika Naik Pesawat, Orang Tua Bisa Lakukan Ini

Telinga anak-anak lebih sering sakit saat naik pesawat dibandingkan orang dewasa.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Telinga anak (ilustrasi). Ada beberapa hal yang bisa orang tua lakukan ketika telinga anak sakit saat naik pesawat.
Foto: homeremediesforlife
Telinga anak (ilustrasi). Ada beberapa hal yang bisa orang tua lakukan ketika telinga anak sakit saat naik pesawat.

JAKARTA -- Sebagian besar orang pernah mengalami sensasi telinga tersumbat atau sakit telinga selama perjalanan udara. Pengalaman itu pun bisa dirasakan oleh anak-anak, bahkan sebagian anak yang naik pesawat terbang mengalami sensasi yang lebih parah.

Dokter anak perawatan primer Katie Lockwood dari Children's Hospital of Philadelphia di Amerika Serikat, menjelaskan bahwa anak-anak memang lebih sering mengalami sakit telinga daripada orang dewasa saat naik pesawat. Terutama, saat lepas landas dan mendarat.

Baca Juga

"Anatomi telinga anak berbeda dengan orang dewasa. Tuba eustachius, yang menghubungkan telinga tengah ke bagian belakang tenggorokan, lebih kecil dan tidak menyamakan tekanan sebaik telinga orang dewasa," ujar Lockwood, dikutip dari laman The Huffington Post, Sabtu (29/4/2023).

Ditambah lagi, anak-anak kurang mampu mengikuti beberapa saran yang membantu telinga menyamakan tekanan, seperti sengaja menguap. Trik lama "tekan hidung dan tiup" yang sering digunakan orang dewasa untuk melepaskan tekanan dari telinga pun tidak mudah dijelaskan kepada anak-anak.

Charles Hannum, seorang dokter anak umum di Tufts Medical Center dan asisten profesor pediatri di Tufts University School of Medicine, menambahkan alasan lain. Dia menyampaikan bahwa anak-anak memiliki saluran eustachius yang lebih horizontal daripada orang dewasa, membuat drainase menjadi lebih sulit.

Ketika anak-anak berusia lebih kecil, lebih banyak cairan yang dapat bertahan di telinga karena tidak benar-benar mengalir ke tenggorokan. 

"Sayangnya, untuk beberapa anak, karena mereka memiliki penyakit akut, alergi yang tidak terkontrol atau jaringan adenoid yang sangat besar, ada banyak cara tabung dapat tersumbat, dan cairan semakin sulit untuk keluar," kata Hannum.

Untuk mengatasi sensasi tidak nyaman dan sakit telinga yang rentan menyerang anak di pesawat, Lockwood dan Hannum memberikan sejumlah saran. Pertama, pastikan anak sehat selama penerbangan. Orang tua disarankan tidak bepergian dengan anak-anak yang sakit.

Para pakar juga menyarankan semprotan garam yang dapat membantu memobilisasi sekresi cairan dan menjaga anak tetap terhidrasi dengan baik. Selain itu, dapat membantu mengeluarkan lendir sehingga bisa membantu mengurangi sakit telinga.

Menjaga anak tetap terhidrasi dengan baik sebelum dan selama penerbangan adalah kuncinya. Pasalnya, udara di pesawat cenderung cukup kering sehingga lendir sulit keluar. Sesekali, mengambil tindakan pencegahan dengan memberikan tylenol atau ibuprofen yang aman untuk anak adalah ide yang bagus.

Apabila orang tua tahu bahwa anak cenderung mengalami masalah telinga selama perjalanan udara, berikan satu dosis tylenol atau ibuprofen sekitar 30 menit sebelum pesawat mendarat. Dosis satu kali akan membantu, terutama untuk anak-anak yang pernah mengalami sakit telinga di pesawat sebelumnya.

Tips lainnya yakni memastikan anak minum sesuatu atau menguap. Baik Lockwood dan Hannum mengatakan tindakan menelan dan mengisap dapat membantu menghilangkan tekanan dan rasa sakit. Untuk bayi, ibu bisa menyusuinya, maupun membuatnya minum dari botol atau menggunakan empeng.

Untuk balita, bisa dengan cara mengisap permen lolipop, minum melalui sedotan, atau membuat mereka menguap dengan membuat wajah konyol atau bermain mimikri dengan orang tua. Anak yang lebih besar bisa mengunyah permen karet atau makanan ringan yang kenyal.

Saat pesawat lepas landas atau mendarat, jangan biarkan anak tertidur karena mereka mungkin akan kesulitan menyamakan tekanan saat bangun. Orang tua lebih disarankan membuat anak tetap terjaga selama lepas landas dan mendarat supaya dapat mengurangi risiko sakit telinga.

Jika anak menangis, Hannum dan Lockwood cenderung menyarankan orang tua untuk membiarkannya dan menunggu reda dengan sendirinya. "Menangis itu seperti menguap, akan merangsang gerakan menelan, mengisap, mengunyah," kata Hannum.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement