Selasa 18 Apr 2023 14:58 WIB

Kabar Baik Buat Peminum Kopi, Kafein Dapat Pangkas Lemak Tubuh dan Cegah Diabetes Tipe 2

Perlu diingat, kafein dapat mendatangkan efek samping berbahaya kalau berlebihan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Minuman kopi (ilustrasi). Food & Drug Administration (FDA) merekomendasikan untuk tetap membatasi asupan kafein 400 miligram per hari. Takaran itu setara dengan sekitar empat hingga lima cangkir kopi.
Foto: Pixabay
Minuman kopi (ilustrasi). Food & Drug Administration (FDA) merekomendasikan untuk tetap membatasi asupan kafein 400 miligram per hari. Takaran itu setara dengan sekitar empat hingga lima cangkir kopi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar baik buat penggemar kopi dan teh. Penelitian baru menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein dalam kadar yang lebih tinggi dapat membantu memangkas lemak tubuh dan mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.

Termuan tersebut berasal dari hasil penelitian ilmuwan di Karolinska Institute di Swedia dan Imperial College serta University of Bristol di Inggris. Penelitian tersebut telah dipublikasikan di jurnal BMJ Medicine.

Baca Juga

Peneliti secara khusus memantau gen CYP1A2 dan AHR, yang memengaruhi tingkat metabolisme kafein dalam tubuh. Mereka yang memiliki gen yang memetabolisme kafein pada tingkat yang lebih cepat, dikaitkan dengan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah dan massa lemak tubuh yang lebih rendah.

Mereka juga ditemukan memiliki penurunan risiko diabetes tipe 2. Rekan penulis studi dan doktor filsafat di School of Psychological Science di University of Bristol, Benjamin Woolf, mengatakan hasil penelitian mendukung hubungan pengamatan antara konsumsi kafein dan diabetes tipe 2.

Kepala petugas medis dari CardioSolution di Bethesda, Maryland, Bradley Serwer, yang tidak terlibat dalam penelitian, justru tidak terkejut dengan hasil penelitian. Ia menyebut beberapa penelitian terdahulu telah menunjukkan hubungan antara kafein dan penurunan risiko obesitas dan diabetes.

"Bedanya, penelitian ini mengambil langkah selanjutnya untuk menunjukkan hubungan sebab akibat," kata Serwer kepada Fox News Digital, dikutip Selasa (18/4/2023).

Dengan menggunakan campuran penanda genetik dan kadar kafein plasma, Serwer mengatakan penelitian ini membantu ilmuan memahami efek kafein pada tingkat yang lebih dalam. Meskipun data ini tidak definitif dan dilakukan terutama hanya pada satu kelompok etnis, hasil ini sangat menarik dan menggugah pikiran.

Seorang ahli endokrin yang berbasis di Florida, AS, dengan spesialisasi dalam perawatan diabetes, Ahmet Ergin, mengatakan kafein dapat memiliki beberapa efek samping yang berbahaya jika disalahgunakan dan dikonsumsi secara berlebihan.

"Konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan insomnia, jantung berdebar, dan bahkan masalah perilaku,” ujar Ergin.

Food & Drug Administration (FDA) merekomendasikan untuk tetap membatasi asupan kafein 400 miligram per hari. Takaran itu setara dengan sekitar empat hingga lima cangkir kopi.

Di sisi lain, Ergin mengingatkan bahwa orang yang berbeda bereaksi berbeda terhadap kafein, tergantung pada metabolisme, toleransi, dan kepekaan. Dokter Serwer menyebut bahwa walaupun kafein telah dikaitkan dengan banyak manfaat, itu masih termasuk stimulan.

"Beberapa orang yang berisiko mengalami aritmia jantung dan gangguan kejiwaan (seperti insomnia, mania atau gangguan bipolar) akibat kafein," kata dr Serwer.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement