REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi-penulis lagu asal Inggris, Lily Allen, didiagnosa menderita attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) setelah ia pindah ke Amerika Serikat. ADHD merupakan gangguan mental yang menyebabkan seseorang sulit memusatkan perhatian pada satu hal.

Dalam sebuah wawancara terbaru dengan The Times, pelantun "Not Fair" ini mengungkapkan bahwa ia didiagnosa menderita gangguan ADHD oleh seorang profesional kesehatan dalam beberapa tahun terakhir. ADHD yang dideritanya ditandai dengan kurangnya perhatian dan impulsif yang berlebihan.

"Ini seperti sudah biasa di keluarga saya. Dan (diagnosis) itu hanya karena saya berada di Amerika, di mana mereka menganggap hal ini sedikit lebih serius daripada di Inggris," kata Allen seperti dilansir dari Music News, Senin (3/4/2023).

Berasal dari London, Lily Allen telah tinggal di AS bersama suaminya, David Harbour, sejak tahun 2020. Dan meskipun ia tidak terkejut dengan diagnosisnya, wanita berusia 37 tahun ini mengatakan bahwa hal tersebut berdampak pada penggunaan media sosialnya.

"Begitu saya mengakses media sosial, bisa jadi saya kehilangan fokus selama berjam-jam," kata dia.

Allen adalah salah satu dari sekian banyak tokoh dari dunia hiburan yang mengatakan bahwa mereka telah didiagnosia menderita ADHD dalam beberapa tahun terakhir. Tokoh-tokoh terkenal lainnya yang telah mengumumkan diagnosis ADHD mereka kepada publik termasuk Slowthai, Cara Delevigne, Patrick Stump dari Fall Out Boy dan Yungblud.

Awal pekan ini, Allen berbicara tentang empat tahun masa rehabilitasi yang telah mengubah hidupnya. "Rasanya aneh. Hidup saya telah banyak berubah. Saya sudah empat tahun bersih dan sober, saya punya suami dan kami sedang menata hidup baru di Amerika," kata dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika