REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini banyak orang percaya bahwa makanan yang jatuh sebelum lima detik masih aman untuk disantap. Teori ini meyakini, reaksi cepat untuk mengambil makanan bisa mengalahkan bakteri sehingga Anda bisa menikmati makanan yang jatuh sebelum kuman berkesempatan mencemarinya.
Namun faktanya, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung aturan lima detik tersebut. Dokter spesialis penyakit dalam di Summit Health Berkeley Heights New Jersey AS, dr Soma Mandal, mengatakan ketika makanan bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi, makanan tersebut bisa langsung terpapar bakteri berbahaya dalam waktu kurang dari satu detik.
Untuk itu, Mandal merekomendasikan untuk lebih berhati-hati setiap kali makanan menyentuh tanah atau lantai. Dia pun tidak menyarankan untuk mengikuti aturan lima detik untuk menentukan apakah makanan aman untuk dikonsumsi atau tidak.
“Jika makanan bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi, lebih baik dibuang daripada mengambil risiko sakit,” kata Mandal seperti dilansir laman Best Life, Rabu (29/3/2023).
Beberapa jenis lantai tertentu juga memiliki risiko yang lebih besar. Sebuah penelitian pada 2007 yang diterbitkan dalam Journal of Applied Microbiology menguji permukaan mana yang memiliki risiko kontaminasi terbesar.
Tim peneliti menginfeksi berbagai jenis lantai dengan salmonella, lalu menjatuhkan potongan-potongan bologna di area bakteri, dan menganalisis potongan mana yang paling berbahaya untuk dikonsumsi. "Kami menemukan bahwa lantai yang dipasang SPC, karpet, atau ubin, membuat perbedaan dalam jumlah bakteri yang ditransfer. Karpet memindahkan lebih sedikit salmonella ke bologna," kata profesor di Departemen Ilmu Pangan, Nutrisi dan Pengemasan di Clemson University sekaligus penulis utama studi, Paul Dawson.
Lantai yang terlihat bersih mungkin masih menyimpan bakteri berbahaya. Utamanya, di area dengan "lalu lintas" tinggi atau di mana makanan sering disiapkan atau dikonsumsi. Bakteri yang ditemukan di lantai di antaranya E coli, Salmonella, dan Listeria monocytogenes. Alergen, patogen dari kotoran hewan atau manusia, kotoran, rambut, dan debu juga merupakan penyebab umum kontaminasi yang mungkin luput dari perhatian.
Demikian pula tekstur makanan yang jatuh dapat membuat perbedaan. Makanan yang basah dan berpori sangat efisien dalam menyerap bakteri dan kontaminan, sehingga sangat berbahaya untuk dimakan setelah jatuh.
Lantas apa dampak kesehatan ketika seseorang suka melahap makanan yang sudah jatuh? Ahli gizi terdaftar dan pendiri Food Queries, Melissa Wasserman Baker, mengatakan gejala penyakit yang ditularkan melalui makanan bisa sangat beragam. Tergantung pada jenis dan jumlah bakteri yang ada, gejalanya bisa berkisar dari ketidaknyamanan perut yang ringan hingga penyakit yang lebih parah seperti diare, muntah, demam, dan dehidrasi.
Jadi, lain kali jika Anda menjatuhkan makanan ke lantai, pikir dua kali sebelum mengutip aturan "lima detik" dan tetap memakannya. Mungkin rasanya kesal kehilangan makanan, tapi lebih buruk lagi jika harus kehilangan satu hari penuh karena penyakit yang ditularkan melalui makanan.