REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak Anda sudah mulai belajar berpuasa? Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Mulya Rahma KaryantiSc menganjurkan agar orang tua memberi penghargaan atau apresiasi (reward) secara verbal kepada anak ketika mereka mulai belajar berpuasa.
"Biasanya kalau puasa pertama sih mungkin bukanya (berbuka puasa) di siang, terus nanti lanjut lagi. Tapi, kasih apresiasi. Itu saja intinya. (Misalnya) 'Semangat, ya, karena kita mau puasa nih sama-sama mama dan papa," kata Mulya saat dijumpai media di Jakarta, Kamis (23/3/2023).
Menurut Mulya, sebetulnya tidak ada patokan usia yang ideal bagi anak untuk mulai belajar berpuasa. Dalam hal ini, ibu juga perlu memahami situasi dan kondisi anak, sejauh mana mereka mampu untuk menahan rasa lapar selama menjalankan ibadah puasa.
Orang tua bisa menerapkan metode pembelajaran puasa kepada anak secara bertahap, misalnya mulai dari menahan lapar selama dua jam kemudian naik tahap menjadi tiga jam. Setelah itu, waktunya bisa ditingkatkan menjadi setengah hari hingga akhirnya mampu berpuasa selama seharian.
Selama anak belajar berpuasa, menurut Mulya, prinsip yang tetap harus dipegang oleh orang tua tetap sama. Pemenuhan atas kebutuhan nutrisi anak harus tetap lengkap dan seimbang.