Ahad 12 Mar 2023 16:44 WIB
Bahaya Minuman Manis

Cegah Penyakit Ginjal Kronis: Batasi Asupan Gula, Garam, dan Lemak

Waspadai hidden sugar dalam makanan-minuman.

Minuman bersoda (Ilustrasi). Untuk menegah penyakit ginjal kronis, pastikan minum air putih yang cukup dan batasi konsumsi gula, garam, serta lemak.
Foto: Pxhere
Minuman bersoda (Ilustrasi). Untuk menegah penyakit ginjal kronis, pastikan minum air putih yang cukup dan batasi konsumsi gula, garam, serta lemak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli gizi dari PT Kalbe Farma Tbk Airin Levina mengatakan, mencegah penyakit ginjal kronis dapat dilakukan dengan minum air putih yang cukup. Lalu, batasi konsumsi gula, garam, serta lemak (GGL).

"Air putih harus cukup, minimal dua liter per hari atau setara dengan delapan gelas air minum. Tapi kalau sehari-harinya di lapangan, panas-panasan, maka harus ditambah karena ada cairan yang keluar dalam bentuk keringat," kata Airin dalam media briefing "Jaga Ginjal untuk Masa Depan" di Jakarta, Jumat (10/3/2023).

Baca Juga

Sementara itu, untuk untuk konsumsi gula, Airin mengatakan batas maksimalnya adalah 50 gram. Itu setara empat hingga lima sendok makan per hari.

"Tapi, waspadai juga hidden sugar. Kita makan fast food, soft drink, dan minuman lain termasuk kopi yang ditambah gula dan creamer, itu juga gula, harus dibatasi," ujarnya.

Sementara untuk garam, Airin mengatakan batasannya adalah satu sendok teh per hari. Konsumsi garam dalam waktu panjang dan berlebihan akan menyebabkan hipertensi yang merupakan salah satu pencetus penyakit ginjal kronis.

Sedangkan untuk lemak, pilihlah lemak yang baik untuk tubuh berupa lemak jenuh dan Omega 3, dan Omega 6. Selanjutnya, Airin mengatakan bahwa pencegahan penyakit ginjal kronis juga dapat dilakukan dengan mencukupi kebutuhan gizi secara seimbang mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga serat.

Di sisi lain, jika sudah mengalami gangguan ginjal tahap pra dialisis, maka oranga harus berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai kebutuhan air yang harus diminum.

"Kalau pra dialisis, ada yang airnya dibatasi, ada juga yang tidak perlu, tentunya kita lihat lagi kemampuan tubuhnya dan aktivitasnya seperti apa. Jadi harus konsultasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement