REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Glaukoma kerap dianggap momok karena bisa mengarah pada kebutaan. Sebagian orang bertanya-tanya, apakah terlalu sering menatap layar ponsel dan gawai lainnya bisa menyebabkan terjadinya glaukoma?
Pakar di bidang tersebut memberikan jawabannya. Dokter subspesialis glaukoma, Rini Sulastiwaty Situmorang, menjelaskan bahwa kebiasaan menatap layar gawai tidak punya kaitan langsung dengan glaukoma.
Kepala Divisi Riset & Pendidikan JEC Eye Hospitals and Clinics itu menjelaskan lebih lanjut tentang glaukoma. "Menatap layar gawai tiap hari tidak menyebabkan glaukoma. Sebab, glaukoma lebih pada kelainan yang mengimbas keseimbangan cairan mata, yang seharusnya diproduksi menjadi tidak bisa keluar," ujar Rini pada webinar JEC Eye Talks, Kamis (9/3/2023).
Dia menyampaikan, glaukoma adalah sekumpulan penyakit yang mengimbas saraf optik mata. Glaukoma tidak dapat disembuhkan, tapi progresivitasnya dapat dikelola. Deteksi dini pun bisa membuat penanganan glaukoma bisa dilaksanakan dengan tepat.
Penanganan glaukoma termasuk pemberian obat-obatan untuk menurunkan tekanan pada mata. Menurut Rini, pengobatan pasien glaukoma harus dilakukan seumur hidup. Penanganan lainnya yaitu tindakan operasi serta trabekuloplasti, menggunakan laser untuk memperbaiki drainase atau saluran cairan di mata dan mengurangi tekanan pada mata.
Rini menjelaskan, kebanyakan kasus glaukoma tidak bergejala. Mayoritas pasien tidak mengetahui dirinya sakit. Apabila sudah terjadi gangguan lapang pandang atau kemampuan penglihatan yang terganggu, artinya stadium glaukoma sudah masuk kategori berat.
Itu sebabnya, Rini mengingatkan kesadaran terhadap glaukoma harus dibangun agar pasien rutin memeriksakan diri dan kondisi mata walau tidak ada tanda-tanda gangguan. Kemudian, bagi orang yang masih khawatir dengan imbas menatap layar gawai terlalu lama, Rini menyarankan untuk melakukan aturan 20-20-20.
"Artinya, setiap kali menatap layar selama 20 menit, istirahat dulu selama 20 detik dan lihat ke arah sejauh 20 kaki atau sekitar enam meter," kata Rini.