Rabu 01 Mar 2023 18:07 WIB

Pameran Busana Muslim Beri Dampak Positif Bagi Kebangkitan Pariwisata Indonesia

Pameran busana Muslim mendatangkan wisatawan yang tertarik kepada hijab.

Pameran busana Muslim (ilustrasi). Pameran busana Muslim dinilai berdampak positif bagi kebangkitan pariwisata Indonesia.
Foto: Istimewa
Pameran busana Muslim (ilustrasi). Pameran busana Muslim dinilai berdampak positif bagi kebangkitan pariwisata Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Madya Kemenparekraf, Amir Hamzah, mengatakan pameran busana Muslim memiliki peran penting sebagai menjadi katalisator pertumbuhan industri hijab dan busana bermodel sopan atau modest fashion di Indonesia. Menurut dia, pameran busana Muslimah tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan desain hijab dan busana Muslimah, tapi juga bisa jadi forum membangun jaringan bisnis.

"Dengan demikian, acara ini dapat menjadi katalisator pertumbuhan industri hijab dan modest fashion di Indonesia," kata Amir dalam sebuah acara temu media di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Baca Juga

Dia mengatakan, acara-acara festival busana Muslim juga dapat memberikan dampak lebih luas bagi ekonomi nasional. Pasalnya hal itu berpotensi mendatangkan wisatawan Muslim yang tertarik kepada hijab dan modest fashion.

"Ini dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Indonesia dan kontribusi ekonomi pariwisata," ujar Amir.

Amir menjelaskan, bahwa industri fashion khususnya modest memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan. Pada paruh pertama tahun 2022, nilai ekspor fashion mencapai 2,85 miliar dolar AS (sekitar Rp 43 triliun) atau naik 39,86 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun, Indonesia masih berada di posisi ke-13 eksportir pakaian Muslim dunia dengan pangsa pasar 1,86 persen atau berada di bawah China, Bangladesh, dan Vietnam. Adapun lima besar negara tujuan ekspor fashion Muslim Indonesia yaitu Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Kanada, dan Korea Selatan.

"Artinya, masih banyak peluang untuk kita meningkatkan ekspor," kata Amir.

Dalam membantu pertumbuhan industri fashion, Amir mengatakan Kemenparekraf berkonsentrasi untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan pangsa pasar. Menurut Amir, Indonesia memiliki banyak perancang busana yang andal dalam menciptakan merek-merek modest fashion kelas dunia. Untuk itu, Kemenparekraf mendorong pelaku industri untuk membangun ekosistem yang mendukung mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fashion Muslim dunia.

"Kemenparekraf juga mengajak semua pihak untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam memberdayakan pelaku industri ekonomi kreatif di subsektor fashion," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement