Ahad 26 Feb 2023 16:39 WIB

Insomnia Bahayakan Jantung, Coba 7 Cara Ini untuk Tingkatkan Kualitas Tidur

Tingkatkan kualitas tidur dengan menerapkan hal-hal sederhana berikut ini.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Pria tidur siang (ilustrasi). Menghindari tidur siang dapat melatih otak untuk mengondiskan tubuh tidur di malam hari.
Foto: www.freepik.com
Pria tidur siang (ilustrasi). Menghindari tidur siang dapat melatih otak untuk mengondiskan tubuh tidur di malam hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makin banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahaya insomnia pada kesehatan. Pekan ini, studi yang dipresentasikan di konferensi tahunan American College of Cardiology menunjukkan insomnia erat kaitannya dengan risiko tinggi serangan jantung.

Lalu, bagaimana cara untuk mendapatkan tidur yang berkualitas?  Berikut beberapa anjuran yang disarankan dokter:

Baca Juga

1. Pastikan lingkungan kamar tidur nyaman dan cukup gelap

2. Hindari bahan kimia yang akan merangsang otak

Kafein harus dihindari setidaknya delapan jam sebelum tidur. Nikotin dan produk tembakau juga harus dihindari.

3. Hindari melihat jam

Terus memantau waktu bisa membuat orang semakin stres karena tidak tidur.

4. Baca buku atau mainkan permainan tanpa berpikir di komputer.

Merajut atau mendengarkan musik dapat membantu transisi tidur

photo
Tips buat yang lagi susah tidur. - (Republika)

5. Hindari tidur siang

Uji klinis telah menunjukkan bahwa tidur nyenyak dalam jangka pendek dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Tak peduli seberapa mengantuknya Anda di siang hari, sebaiknya hindari tidur siang. Menghindari tidur siang akan melatih otak untuk mengenali bahwa jika otak tidak tidur di saat yang seharusnya, maka tidak ada waktu lagi untuk tidur.

6. Dapatkan banyak sinar matahari

Anda dapat mulai mengatur tidur di pagi hari dengan memastikan terkena sinar matahari, yang membantu mengkalibrasi jam biologis.

"Pergilah ke luar dan jalan-jalan," kata Rebecca Robbins, seorang instruktur kedokteran di Harvard Medical School dan peneliti tidur di Brigham and Women’s Hospital di Boston.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement