Selasa 14 Feb 2023 19:00 WIB

Bayinya Baru Berusia 9 Bulan, Rihanna Sudah Hamil Lagi, Apa Kata Dokter Obgyn?

Jarak ideal antara persalinan dan kehamilan berikutnya adalah minimal dua tahun.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi Rihanna tampil di halftime NFL Super Bowl 57, di Glendale, Arizona, Amerika Serikat, Senin (13/2/2023). Rihanna mengumumkan tengah hamil anak kedua. Dia baru melahirkan anak pertamanya sembilan bulan lalu, tepatnya pada Mei 2022.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penampilan Rihanna dalam acara paruh waktu Super Bowl 2023 dengan cepat menjadi perbincangan hangat di antara para warganet. Bukan hanya karena penampilannya yang memukau, Rihanna juga banyak dibicarakan karena tampil dengan baby bump.

Penampilan tersebut mengonfirmasi bahwa Rihanna saat ini sedang mengandung anak keduanya bersama A$AP Rocky. Sebagian warganet turut mengutarakan kebahagiaan mereka untuk Rihanna dan Rocky.

Baca Juga

Namun, beberapa warganet menilai kehamilan kedua Rihanna berjarak terlalu dekat dari kehamilan pertamanya. Soalnya, Rihanna baru melahirkan anak pertamanya sekitar sembilan bulan lalu pada Mei 2022.

Berkaitan dengan hal ini, chief medical officer VeryWell Health sekaligus spesialis kebidanan dan kandungan Jessica Shepherd menilai kehamilan Rihanna bukanlah kontraindikasi untuk kesehatan sang penyanyi. Dr Shepherd juga meyakini bahwa Rihanna dipantau oleh dokter spesialis kandungan dan kebidanan untuk memastikan kesehatan kehamilannya.

Jarak Aman untuk Hamil Lagi Setelah Melahirkan

Secara umum, perempuan bisa kembali hamil hanya dalam waktu tiga pekan setelah melahirkan. Akan tetapi, jarak antara dua kehamilan yang sangat singkat ini tak direkomendasikan karena bisa membawa beragam risiko.

"Jarak antarkehamilan merupakan kesempatan bagi ibu untuk memerhatikan kesehatan mental dan fisik, serta mengoptimalkan kesehatan mereka," jelas dr Shepherd, seperti dilansir Insider, Selasa (14/2/2023).

Kehamilan yang berjarak sangat dekat dengan persalinan sebelumnya dikenal dengan istilah kehamilan back-to-back. Kehamilan seperti ini bisa meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur serta risiko anemia dan defisiensi folat pada ibu.

Kehamilan back-to-back juga dapat membuat ibu dengan riwayat operasi caesar lebih berisiko terhadap ruptur uteri atau rahim robek. Risiko ini muncul bila ibu dengan riwayat operasi caesar kembali hamil dalam waktu kurang dari 1,5 tahun setelah persalinan sebelumnya.

Selain mempengaruhi kesehatan fisik, kehamilan yang jaraknya terlalu dekat dari persalinan terdahulu juga dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental ibu. Salah satu risiko yang mungkin meningkat adalah depresi postpartum atau depresi pascapersalinan.

"Anda bisa melihat peningkatan risiko tersebut karena hamil lagi membuat ibu harus merawat bayi baru lahir sekaligus mengalami mual dan berbagai keluhan kehamilan lain, itu bisa sangat membuat stres," jelas spesialis kandungan dan kebidanan di College Station, dr Alexandria Richards.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement