Ahad 12 Feb 2023 17:49 WIB

Waspada Penyakit Menular di Musim Pancaroba

Saat pancaroba, kelembapan menjadi faktor utama yang membuat imunitas turun.

Pengendara motor bersiap menerobos hujan deras di Jalan Kapten Tendean, Jakarta, Senin (7/11/2022) (ilustrasi). Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Ngabila Salama, MKM, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai ancaman berbagai penyakit menular di musim pancaroba.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengendara motor bersiap menerobos hujan deras di Jalan Kapten Tendean, Jakarta, Senin (7/11/2022) (ilustrasi). Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Ngabila Salama, MKM, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai ancaman berbagai penyakit menular di musim pancaroba.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Ngabila Salama, MKM, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai ancaman berbagai penyakit menular di musim pancaroba.

"Tentunya (yang harus diwaspadai) adalah penyakit menular. Karena ini kan peralihan musim, penyakit menular ini banyak. Apalagi di era Covid-19 ini, mungkin imunitas kita terhadap Covid-19 bagus, tapi imunitas kita terhadap flu dan penyakit menular lain bisa jadi enggak bagus," kata Ngabila dilansir Antara, Ahad (12/2/2023).

Baca Juga

Ngabila menjelaskan, saat pancaroba, kelembapan menjadi faktor utama yang membuat imunitas menjadi turun. Sehingga berbagai jenis bakteri dan virus penyebab penyakit dapat mudah masuk ke dalam tubuh.

Untuk itu, ia mengatakan ada dua hal yang bisa dilakukan yaitu cegah sakit dan cegah komplikasi atau kematian. Cegah sakit berarti melakukan berbagai upaya pencegahan seperti menerapkan pola hidup sehat, termasuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, serta disiplin memakai masker.

"Memang kalau enggak penyakit pernafasan, ya penyakit pencernaan. Berarti penularannya pasti lewat tangan, kemudian airborne, droplet, lewat udara. Jadi tetap disiplin bermasker, rajin cuci tangan, dan jaga kebersihan diri. Juga kebersihan makanan, minuman, dan lingkungan sekitar," ujar Ngabila.

Mengenai asupan nutrisi, Ngabila menganjurkan untuk memperbanyak makan buah dan sayur. Selain melekat pada sarapan, makan siang, dan makan malam, ia mengatakan buah juga penting dikonsumsi saat snack time.

"Disarankan lima porsi sehari. Selain pada tiga porsi makan utama, selingannya antara pagi-siang dan siang-malam itu sebaiknya juga ngemil buah," ujarnya.

Ia juga menganjurkan untuk menerapkan CERDIK yaitu cek kesehatan rutin, enyahkan asap rokok, rajin olahraga, diet seimbang, istirahat cukup 7-8 jam sehari, dan kelola stres.

Sedangkan cegah komplikasi atau kematian adalah dengan deteksi dini dan peka terhadap kondisi tubuh. Jika gejala penyakit tak kunjung membaik, segeralah memeriksakan diri ke dokter dan minum obat yang diresepkan.

"Yang jelas, kalau dalam dua atau tiga hari keluhan misalnya batuk pilek kita tidak membaik atau bertambah berat. Kemudian, misalnya demam di atas 38 derajat Celsius dan sudah istirahat dua tiga hari, tapi tidak membaik atau bertambah berat, silakan berobat, konsultasi ke dokter," kata Ngabila.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement