Sabtu 28 Jan 2023 15:56 WIB

Teh Terbaik untuk Diminum Agar Hidup Lebih Lama

Beberapa jenis teh herbal memiliki efek obat yang meningkatkan kesehatan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Qommarria Rostanti
Teh terbaik untuk diminum agar hidup lebih lama. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Teh terbaik untuk diminum agar hidup lebih lama. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk memiliki umur panjang, seseorang terus berusaha menjalani hidup sehat dan menjalani perawatan diri yang berkualitas. Namun ada pilihan lain yang tidak harus memberatkan atau rumit.

Faktanya, dilansir Eat This Not That, Jumat (27/1/2023), penelitian menunjukkan bahwa hal kecil seperti minum secangkir teh beberapa kali dalam sepekan berpotensi meningkatkan umur panjang Anda.  

Baca Juga

“Peminum teh biasa memiliki 1,41 tahun lebih lama dari tahun bebas penyakit kardiovaskular aterosklerotik; dan 1,26 tahun lebih lama dari harapan hidup pada (demikian) usia 50 tahun. Konsumsi teh dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular aterosklerotik dan semua penyebab kematian, terutama di antara mereka yang rutin minum teh,” seperti yang diamati oleh salah satu penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology.

Menurut penulis First Time Mom's Pregnancy Cookbook, the 7 Ingredient Healthy Pregnancy Cookbook, dan Fueling Male Fertility, Lauran Manaker, beberapa teh terbaik yang bisa Anda minum untuk hidup lebih lama dikenal sebagai "teh asli."

“Teh asli meliputi teh hijau, oolong, hitam, dan putih. Mereka mengandung ratusan, jika tidak ribuan, senyawa bioaktif, termasuk asam amino, kafein, lignin, protein, xantin, dan flavonoid—semua komponen yang mungkin terkait dengan efek kesehatan yang positif,” kata Manaker.

Baru-baru ini, Academy of Nutrition and Dietetics (AND) merilis pedoman klinis baru tentang jumlah flavan-3-ols yang direkomendasikan, senyawa tanaman yang ditemukan dalam jumlah besar dalam teh asli. “Konsumsi flavan-3-ols dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa flavan-3-ols membantu mencegah diabetes dan penyakit jantung bila asupannya antara 400–600 mg per hari, yang bisa dicapai dengan meminum dua cangkir teh hijau atau hitam setiap hari," jelasnya.

Meskipun meminum teh asli dapat membantu meningkatkan peluang Anda untuk hidup lebih lama, beberapa jenis teh herbal juga diketahui memiliki efek obat yang meningkatkan kesehatan dan dengan demikian, juga dikaitkan dengan umur panjang. Berikut daftarnya:

1. Teh oolong

Manaker mengatakan, teh oolong adalah teh populer yang dinikmati di China dan dibuat dari daun teh yang sama dengan teh hitam dan hijau. Seperti semua teh asli, oolong mengandung senyawa yang disebut EGCG, yang mungkin memiliki sifat anti kanker.

2. Teh kunyit

Manaker menghubungkan manfaat kesehatan kunyit dan kemampuan potensial untuk mendukung umur panjang, sebagian, dengan jenis polifenol yang dikandung oleh rempah ini (kurkumin). Kurkumin, yang menurut salah satu penelitian, adalah salah satu senyawa alami bioaktif yang paling menjanjikan, terutama dalam hal potensinya untuk mengobati beberapa jenis kanker.

“Beberapa data menunjukkan bahwa kurkumin mungkin memiliki sifat anti kanker,” kata dia.

3. Teh hijau

Manaker mengatakan, sebuah studi populasi besar yang berfokus pada pria dan wanita Jepang menunjukkan, mereka yang minum setidaknya secangkir teh hijau per hari memiliki penurunan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Risiko penurunan sebesar 22-33 persen dibandingkan mereka yang minum kurang dari setengah cangkir (3,5 ons) teh hijau setiap hari.

Seperti yang dicatat oleh salah satu studi Molekul 2021, teh hijau bubuk Jepang mengandung zat dalam jumlah tinggi dengan efek antioksidan dan anti inflamasi. "Ini memiliki potensi manfaat yang menjanjikan, terutama melalui konsentrasi katekin yang tinggi," kata dia.

4. Teh putih

"Meskipun tidak sepopuler teh asli lainnya, teh putih dapat menjadi sumber banyak senyawa penting yang dapat mendukung kesehatan kita secara keseluruhan, seperti EGCG," jelas Manaker.

Teh putih mungkin mengandung konsentrasi katekin yang lebih tinggi dibandingkan teh lainnya, seperti EGCG. Teh putih juga memiliki efek antioksidan dan antiproliferatif terhadap sel kanker.

5. Teh hitam

Teh hitam dapat membantu Anda hidup lebih lama dengan mendukung kesehatan jantung dan mengurangi potensi masalah kardiovaskular. “Data menunjukkan, orang yang rutin mengonsumsi tiga atau lebih cangkir teh hitam per hari memiliki risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih rendah,” kata Manaker.

Diterbitkan di Annals of Internal Medicine, penelitian ini menemukan bahwa mereka yang minum lebih dari tiga cangkir teh hitam setiap hari memiliki risiko kematian sembilan hingga tiga belas persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang bukan peminum teh.

6. Teh kembang sepatu

Manaker mengatakan, meskipun teh kembang sepatu tidak mengandung senyawa tanaman yang sama dengan teh asli, teh ini menawarkan manfaat unik berkat senyawa alaminya sendiri. Teh kembang sepatu dikatakan memiliki beberapa efek anti virus dan bahkan dapat membantu mengelola kolesterol dengan menurunkan kadar LDL (kolesterol “jahat”) dan trigliserida.

Hasil uji coba terkontrol secara acak yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition tentang efek teh kembang sepatu pada peserta prehipertensi dan hipertensi ringan menunjukkan bahwa pengobatan teh kembang sepatu bertanggung jawab atas efek penurunan tekanan darah tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau penggunaan suplemen makanan.

7. Teh kamomil

Peneliti dari University of Texas Medical Branch di Galveston melakukan studi tentang efek minum teh kamomil pada wanita Meksiko-Amerika di atas usia 65 tahun. Mereka menemukan, meminum teh jenis ini berkaitan dengan penurunan risiko sebesar 29 persen dari semua penyebab di kalangan wanita dibandingkan dengan bukan peminum. "Bahkan setelah disesuaikan dengan demografi, kondisi kesehatan dan perilaku kesehatan," menurut ScienceDaily.

Teh kamomil juga dihubungkan dengan memperlambat keropos tulang yang berkaitan dengan usia, menurunkan risiko kematian terkait penyakit jantung, kesehatan sistem kekebalan tubuh, dan bahkan berpotensi melindungi terhadap kanker tertentu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement