Ini bukan penelitian pertama tentang hubungan antara vitamin D dan kanker. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa orang yang memiliki kadar vitamin D lebih tinggi di dalam darahnya tampaknya memiliki risiko kanker yang lebih rendah. Namun, Direktur Divisi Pencegahan Kanker, mengatakan studi semacam itu hanya menyoroti hubungan kanker dan vitamin D, bukan membuktikan sebab dan akibat.
"Inilah mengapa penting untuk mempertanyakan intuisi dan studi epidemiologi observasional serta mendanai uji coba skala besar," kata Kramer.
Selanjutnya, makalah penelitian lain juga mengindikasikan bahwa menambah vitamin D tidak mengurangi risiko kanker. Di sisi lain, ada beberapa sumber makanan yang baik untuk meningkatkan asupan vitamin D.
Sumber itu meliputi ikan berminyak (salmon, sarden, herring, dan mackerel), daging merah, hati, dan kuning telur. Makanan yang telah ditambahkan vitamin atau suplemen lain untuk meningkatkan nilai gizi (olesan lemak dan sereal untuk sarapan) juga dapat menjadi opsi.