REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suplemen vitamin memang dapat bermanfaat untuk tubuh yang kekurangan. Akan tetapi, vitamin juga dapat memiliki efek samping jika dikonsumsi berlebihan, salah satunya memicu kanker paru.
Studi yang diterbitkan dalam European Journal of Cancer Prevention pada 2021 memperlihatkan hubungan yang kuat antara asupan vitamin B12 dan risiko kanker paru-paru. Vitamin B12 melakukan banyak peran penting dalam tubuh, seperti membantu perkembangan dan fungsi sistem saraf pusat.
Vitamin ini ditemukan dalam daging, ikan, telur, produk susu, ekstrak ragi (seperti Marmite), dan makanan yang diperkaya secara khusus. Beberapa orang mungkin perlu melengkapi dengan B12 jika mereka kekurangan. Akan tetapi, suplemen dapat menimbulkan risiko kesehatan ketika dikonsumsi berlebihan.
Studi baru-baru ini menemukan hubungan yang signifikan antara risiko kanker paru-paru dan tingkat B12 yang lebih tinggi. Para peneliti dalam penelitian tersebut mencatat bahwa studi epidemiologi sebelumnya melaporkan hubungan antara asupan vitamin B12 makanan dan risiko kanker paru-paru.
Hanya saja, diperlukan penelitian lebih banyak untuk memperjelas hubungan ini pada populasi yang berbeda. Untuk menutup celah ini, para peneliti memeriksa hubungan antara asupan B12 makanan dan risiko kanker paru-paru di Singapore Chinese Health Study.
Ini adalah studi kohort prospektif yang sedang berlangsung terhadap 63.257 pria dan wanita keturunan China di Singapura. Mereka berusia 45 sampai 74 tahun saat pendaftaran selama 1993 sampai 1998.
Para peserta penelitian ditindaklanjuti untuk kejadian kanker paru-paru hingga 25 tahun. Asupan vitamin B12 makanan berasal dari kuesioner frekuensi makanan yang divalidasi.
Analisis juga disesuaikan untuk beberapa pembaur potensial yang dapat memengaruhi hubungan antara kanker paru-paru dan asupan vitamin B12 makanan. Apa yang peneliti temukan?