REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam Puisi Cinta yang Membunuh, Ranum (Mawar de Jongh) dikisahkan tengah berada di sebuah studio fashion. Perempuan berpakaian warna kuning itu memegang kamera lalu bermonolog tentang puisi cinta yang mampu menghidupkan, tapi di satu sisi juga mampu membunuh.
Ini merupakan adegan awal Puisi Cinta yang Membunuh. Film horor perdana Garin Nugroho ini terinspirasi dari buku puisinya berjudul Adam, Hawa, dan Durian serta fenomena masyarakat tentang trauma healing dari berbagai bentuk kekerasan ekstrem hingga mitos tenaga supernatural serta budaya populer.
"Bukan buah apel ya, karena kita Indonesia sarat dengan buah durian. Ada sebuah kata yang penting dalam puisi ini, 'Kita adalah Adam dan Hawa, untuk mewujudkan cinta maka kita harus melalui proses yang penuh tragedi," kata Garin dalam press screening Puisi Cinta yang Membunuh di XXI Epicentrum, Jakarta, Selasa (3/1/2023).
Berdurasi 101 menit, film horor tersebut sangat berbeda dengan film bergenre sama yang sering menonjolkan jumpscare. Film yang tayang 5 Januari 2023 ini justru sangat kuat dalam cerita dan dialognya, dan lebih banyak adegan gore yang membuat penonton meringis.