Rabu 28 Dec 2022 14:28 WIB

Mengenal Cara Virus Covid-19 Bermutasi dan Cara Imunitas Tubuh Bekerja

Pandemi sudah memasuki tahun keempat dan virus Covid-19 terus bermutasi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Pandemi sudah memasuki tahun keempat dan virus Covid-19 terus bermutasi.
Foto:

Bagaimana cara kerja kekebalan tubuh?

Profesor imunologi Dawn Bowdish di McMaster University mengatakan, jika virus memungkinkan sistem kekebalan menangkisnya, maka itu akan menjadi permainan mikroba. Untuk bertahan hidup, varian keturunan Omicron seperti BQ1.1 mengikis pertahanan kekebalan tubuh.

Virus menginfeksi host untuk membuat salinan dirinya sendiri. Dalam proses menggunakan sel sebagai pabrik virus, orang menjadi sakit.

Namun, tidak semua orang yang terpapar virus tersebut jatuh sakit. Diibaratkan, sistem kekebalan seperti kastil abad pertengahan dengan penghalang berbeda. Itu seperti tembok yang mengelilingi bangunan, parit, dan kemudian penjaga bersenjata.

Pertama, ada tembok luar untuk mencegah penyerbu. Menurut ahli, penghalang utama  untuk mencegah patogen pernapasan adalah hidung. Dalam kasus Covid-19, hal yang oleh para ilmuwan disebut sebagai kekebalan mukosa ditemukan di saluran hidung dan faring, yang biasa disebut tenggorokan. Saat virus mendekat, respons kekebalan alami tubuh manusia mencoba memanggil bantuan

“Ketika subvarian Omicron masuk ke hidung, mulut, atau terhirup, virus memiliki cara untuk mematikan respons kekebalan antivirus alami kita," kata Bowdish, Ketua Riset Kanada dalam penuaan dan kekebalan.

Begitu virus berhasil melewati lapisan pertahanan pertama, antibodi kemudian bertindak. Antibodi adalah protein yang dibuat oleh sistem kekebalan untuk membantu melawan infeksi. Itu juga bekerja untuk melindungi tubuh manusia dari sakit dengan virus yang sama di masa depan.

Antibodi perlu menempel pada virus agar efektif. Beberapa pekan setelah seseorang divaksinasi, sistem kekebalan menghasilkan banyak antibodi. Bahkan jika itu tidak menempel dengan baik, jumlah yang banyak cenderung menawarkan perlindungan. Imbalannya adalah manusia membutuhkan banyak energi untuk membuat antibodi, yang berkurang selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan.

"Dalam konteks Omicron, terdokumentasi dengan baik bahwa semakin dekat Anda dengan vaksin Anda, semakin kecil kemungkinan Anda terinfeksi virus karena beberapa minggu setelah Anda menerima vaksin, tingkat antibodi Anda sangat tinggi," kata Bowdish.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement