Rabu 21 Dec 2022 22:04 WIB

Pubertas Dini pada Anak Bisa Sebabkan Postur Tubuh Pendek

Pubertas akan membuat anak berhenti bertumbuh secara fisik.

Pubertas akan membuat anak berhenti bertumbuh secara fisik.
Foto: republika/mgrol100
Pubertas akan membuat anak berhenti bertumbuh secara fisik.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dokter Spesialis Anak Dinar Handayani Asri Hariadi mengatakan, pubertas atau akil baligh dini pada anak di bawah rentang usia pada umumnya bisa berdampak secara fisik, salah satunya akan bertubuh pendek.

"Karena saat anak yang lain secara normal akan bertumbuh sesuai fasenya, mereka yang pubertas dini akan mengalami penghentian pertumbuhan tubuh karena sudah terlebih dahulu mengalami pubertas," katadokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, ada dua kategori yang menyebabkan seorang anak mengalami pubertas dini atau di bawah rentang usia pada umumnya, yaitu terjadi di bagian sentral gangguan pada pusat pengatur hormon otak, atau perifer di alat genitalia.

Ia mengatakan, penyebab pubertas dini bisa terjadi karena beberapa faktor seperti tumor atau bisa juga dari faktor karena tidak terbentuknya kelenjar dari paparan hormon yang berlebih akibat gaya hidup dan makanan. Bisa pula sebagai dampak dari obat-obatan dari penyakit tertentu yang dialami anak.

"Kami menyarankan kepada para orang tua yang telah menyadari adanya kemungkinan pertumbuhan fase anak yang lebih awal agar tidak panik, dan baiknya segera konsultasikan kepada ahli medis terpercaya bagaimana sebaiknya bersikap agar mengetahui apa penyebabnya sehingga mendapat solusinya," katanya.

Ia mengatakan, fase normal pubertas pada anak - anak bisa berbeda-beda antara anak lelaki dan perempuan. Pada perempuan rata-rata sudah dimulai pada usia 8 tahun, sedangkan pada anak lelaki cenderung lebih lambat dan bisa dimulai saat usianya menginjak 9 tahun.

Pubertas pada anak perempuan paling mudah diketahui, yaitu munculnya bukit payudara kecil sebagai tanda awal pubertas. Sementara pada anak lelaki volume cairan testis nya lebih dari empat mililiter.

"Memang ada salah persepsi di kalangan masyarakat awam soal awal pubertas pada anak. Jadi sebenarnya menstruasi pada anak perempuan dan mimpi basah pada anak lelaki adalah tahap akhir dari pubertas pada anak," katanya.

Terkait pubertas pada anak, ia mengatakan, jika perlu diketahui pula oleh orang tua bahwa terdapat pubertas yang normal dan juga ada pubertas yang tidak normal. Pubertas yang normal pada anak ialah mereka melewati satu demi satu fase atau tahap perubahan fisik menuju dewasa. Pada anak perempuan misalnya lebih dulu tumbuh bukit kecil payudara, dan bulu halus di sekitar daerah sensitifnya, pacu tumbuh, hingga terjadi menstruasi.

"Sementara pada anak lelaki bertambahnya volume testis dan tumbuhnya bulu halus di wilayah sensitifnya, pacu tumbuh dan diakhiri dengan mimpi basah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement