REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Amber Heard membayar kompensasi sebesar satu juta dolar AS (sekitar Rp 15,6 miliar) kepada mantan suaminya, aktor Johnny Depp. Untuk menyelesaikan kasus pencemaran nama baik antara keduanya, pengacara Heard dan Depp sudah menyepakati ketentuan itu.
Awal tahun ini, Heard dan Depp terlibat dalam persidangan sepanjang enam pekan. Kasus yang bergulir terkait sampingan laman editorial yang ditulis Heard bahwa dirinya menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga selama pernikahan dengan Depp.
Akhir persidangan memihak Depp, di mana aktor itu akhirnya memenangkan lebih dari 10 juta dolar AS, meski dia juga membayar Heard sebesar dua juta dolar AS. Untuk mengakhiri kasus, perusahaan asuransi Heard membayar lagi sebesar satu juta dolar AS.
Heard dikabarkan menjual rumahnya di Los Angeles, Amerika Serikat, untuk mendanai semua proses hukum. Dalam sebuah pernyataan, Heard berujar dirinya kehilangan kepercayaan pada sistem hukum AS. Dia mengklaim Depp menang karena popularitas dan kekuasaan, bukan karena proses hukum yang seharusnya.
Lewat Instagram, Heard menyampaikan ingin terus membela kebenaran, meski upaya itu menyebabkan hidupnya hancur. Dia menyayangkan berbagai hujatan dan cibiran yang dia hadapi di media sosial. Heard ingin membebaskan diri dari semua itu.
"Tidak ada batasan atau lelucon sehubungan dengan suara saya yang bergerak maju. Saya membuat keputusan ini setelah kehilangan kepercayaan pada sistem hukum Amerika, di mana kesaksian saya yang tidak terlindungi berfungsi sebagai hiburan dan umpan media sosial," ungkap Heard.
Dia membandingkan pengalamannya dengan situasi hukum di Inggris ketika Depp kalah dalam kasus pencemaran nama baik dengan surat kabar The Sun. Menurut Heard, Inggris punya sistem hukum yang kuat, tidak memihak, dan adil. Heard merasa dilindungi dari keharusan memberikan momen terburuk dari kesaksiannya di depan media global.
Di AS, Heard mengklaim telah menghabiskan hampir semua sumber daya yang dia miliki sebelum dan selama persidangan. Dia pun menjadi sasaran ruang sidang di mana banyak bukti langsung yang menguatkan kesaksiannya dikecualikan. Bagi Heard, itu adalah penghinaan.