REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- School Of The Art Institute Of Chicago (SAIC) memutuskan untuk mencopot gelar doktor kehormatan yang diberikan kepada Kanye West. Gelar yang diberikan pada tahun 2015 itu dicabut karena sang rapper kerap membuat pernyataan kontroversial, termasuk terkait anti-Yahudi belum lama ini.
"Kami mengecam pernyataan dia soal antikulit hitam, antisemit, dan hasutan. terutama yang diarahkan pada kelompok kulit hitam dan komunitas Yahudi, itu menjijikan," kata Presiden SAIC Elisa Tenny dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari NME, Jumat (9/12/2022).
Tenny mencatat bahwa West telah dianugerahi gelar tersebut sebagai pengakuan atas kiprahnya di industri musik hingga fashion yang dinilai mampu menciptakan tren baru. Namun, tujuh tahun sejak anugerah, Kanye terus melakukan pernyataan kontroversial dan mengganggu sehingga dia dinilai tak lagi selaras dengan nilai-nilai kampus.
Tenny kemudian menjelaskan bahwa tindakan Kanye belakangan ini, termasuk memuji Adolf Hitler dan Nazi dalam sebuah wawancara dengan ahli teori konspirasi sayap kanan Alex Jones, telah menyakiti seluruh akademisi SAIC, terutama bagi mereka yang punya pengalaman hal tersebut di masa lalu. Dijelaskan dalam surat bahwa kecenderungan politik seseorang tidak dipertimbangkan ketika SAIC menentukan siapa yang dianggap cocok untuk menerima gelar kehormatan.
"Tindakan West tidak sejalan dengan misi dan nilai-nilai SAIC dan keputusan kampus untuk membatalkan gelarnya diputuskan setelah melakukan perundingan antara para akademisi dan dewan sekolah," kata Tenny.