REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di musim dingin, sekelompok keluarga turis Shenzhen melakukan perjalanan ke timur laut Gunung Changbai, China. Awalnya, perjalanan ini dimaksudkan untuk menjadi liburan yang bahagia dan harmonis.
Namun, karena kelalaian ayahnya, seorang anak laki-laki berusia delapan tahun hilang. Orang tua anak itu mencari bantuan dari otoritas lokal terkait sehingga operasi pencarian dan penyelamatan segera dimulai tim terkait.
Waktu penyelamatan emas 24 jam berlalu, diikuti dengan batas keselamatan rutin 48 jam, tetapi anak itu masih belum ditemukan oleh regu. Bahkan, dengan ada sedikit harapan, sang ayah dan tim SAR tidak akan menyerah mengeceknya.
Kisah perjuangan menemukan anak hilang di tengah badai salju itu terangkum dalam film Come Back Home. Kali ini, bintang Hong Kong Donnie Yen mengesampingkan citra pahlawan seni bela diri untuk berperan sebagai ayah yang kepayahan mencari anaknya.
Film bencana yang disutradarai Chi-Leung Law itu memiliki skenario yang membuat frustasi sekaligus kesal, kecuali untuk penampilan tim pencari dan penyelamatan. Tim pencarian yang dikomandoi kepala polisi veteran membuat film tampak melodrama.
Sebenarnya, sangat menarik melihat cara kerja yang terorganisir dari tim pencarian dan penyelamatan. Mereka terus diinterupsi oleh keluarga korban yang merasa lebih tahu dan paham keberadaan anak mereka.