Faktanya, sekitar 20 hingga 50 persen pasien yang didiagnosis dengan kondisi tersebut tidak menunjukkan gejala. Padahal, mereka menunjukkan tanda-tanda penyakit yang parah saat diuji.
"Ketika penyakit berkembang dan pembuluh darah menyempit, aliran arteri di ekstremitas bawah memburuk, dan gejala dapat bermanifestasi sebagai klaudikasio intermiten klasik atau sebagai klaudikasio atipikal atau ketidaknyamanan kaki," jelas Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ).
AHRQmenyebut, klaudikasio intermiten didefinisikan sebagai ketidaknyamanan ekstremitas bawah yang dirasakan saat beraktivitas yang hilang dengan beristirahat. Semakin lanjut penyakitnya, semakin besar kemungkinan seseorang akan mengalami klaudikasio parah, yang dapat mengurangi jarak berjalan kaki dan menyebabkan nyeri saat istirahat.