REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah mode mewah Balenciaga menggugat perusahaan produksi iklan North Six sebesar 25 juta dolar AS (sekitar Rp 393,15 miliar). North Six dituding melakukan kampanye iklan yang mengaitkan Balenciaga dengan pornografi anak.
Gugatan diajukan pada Jumat lalu di Mahkamah Agung Negara Bagian New York, Amerika Serikat. North Six dianggap melakukan kelalaian dan kecerobohan sehingga sebuah kampanye iklan seolah membuat Balenciaga terlibat dalam kasus pornografi anak.
Terkait gugatan, North Six menolak untuk berkomentar. Perwakilan perusahaan hanya menekankan bahwa itu tidak terkait dengan iklan anak-anak Balenciaga sebelumnya dengan boneka beruang serta tidak memiliki masukan kreatif selama pengambilan gambar.
Kampanye yang digugat itu memang dirilis tak lama setelah Balenciaga meminta maaf atas iklan lain, yang bukan subjek dari gugatan tersebut. Iklan lain tersebut memicu kontroversi lantaran menampilkan model anak-anak berpose dengan boneka beruang yang mengenakan kostum aneh.
Banyak pihak menyayangkan pilihan kostum boneka beruang itu, yang mengarah pada kecenderungan aktivitas seksual tertentu. Iklan tersebut telah dihapus dari situs web perusahaan, yang merupakan bagian dari kolaborasi Musim Semi 2023 dengan Adidas.
Salah satu kritikan atas iklan anak dengan boneka beruang datang dari Kim Kardashian, figur publik yang sering berkolaborasi dengan Balenciaga. Lewat Twitter, Kardashian menyampaikan bahwa dia hendak mengevaluasi ulang hubungannya dengan Balenciaga.
Alasannya, Kardashian keberatan melihat iklan itu dan dia ingin meninjau kesediaan Balenciaga untuk menerima pertanggungjawaban atas sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi sejak awal. Dia berharap jenama mengambil aksi yang sesuai untuk melindungi anak-anak.
Fotografer Gabriele Galimberti, yang mengambil gambar untuk iklan anak-anak Balenciaga mengatakan dalam sebuah pernyataan di Instagram bahwa dia tidak memiliki wewenang atas konten iklan. Alat peraga, properti, atau model dalam iklan sudah ditentukan dari awal.
"Saya hanya dan semata-mata diminta untuk mendokumentasikan adegan yang diberikan, mengambil bidikan sesuai dengan gaya khas saya. Seperti biasa untuk pemotretan komersial, arah kampanye dan pilihan objek yang ditampilkan tidak berada di tangan fotografer," kata Galimberti, dikutip dari laman Hollywood Reporter, Rabu (30/11/2022).
Ikuti Whatsapp Channel Republika