Kamis 24 Nov 2022 17:07 WIB

IDAI Ungkap Keparahan MIsinformasi Soal Vaksin yang Beredar di Masyarakat

Misinformasi membuat masyarakat enggan membawa anaknya untuk divaksinasi.

Petugas Puskesmas menyiapkan vaksin polio sebelum melakukan vaksinasi polio di Puskesmas Banda Aceh,Senin, 21 November 2022. Misinformasi soal vaksin membuat masyarakat enggan membawa anaknya untuk diimunisasi.
Foto:

Lebih lanjut, dr Piprim mengingatkan pentingnya meningkatkan cakupan imunisasi untuk mencegah polio yang ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh Kementerian Kesehatan usai penemuan satu kasus di Pidie, Aceh. Ia menjelaskan ketika mendapatkan imunisasi polio lengkap, anak 95 persen terlindungi dari penularan polio.

"Sebesar 95 persen ini sudah bagus banget. Kita manusia, banyak kelemahan, tapi ini salah satu ikhtiar untuk membuat anak menjadi sehat," kata dr Piprim.

Cakupan imunisasi yang tinggi sangat penting untuk melindungi anak-anak yang rentan mengalami gejala berat polio karena memiliki kondisi khusus. Contohnya anak yang menderita immunocompromised atau masalah sistem imun.

"Anak yang menderita kanker yang sedang mendapatkan sitostatika atau anak yang sakit ginjal yang mendapatkan terapi steroid. Mereka kan daya tahan tubuhnya sedang sangat rendah, tentu saja kita mesti lindungi anak-anak seperti ini dengan cakupan imunisasi yang tinggi," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement