Rabu 23 Nov 2022 13:54 WIB

CDC: Vaksin Booster Covid-19 Baru Lebih Ampuh dari Versi Terdahulu

Vaksin Covid-19 baru Pfizer-Moderna spesifik menargetkan varian omicron.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Botol vaksin Moderna. Vaksin Covid-19 baru yang dikembangkan Moderna dan Pfizer tampak lebih manjur mencegah infeksi Covid-19 yang bergejala.
Foto:

Para ilmuwan telah dengan penuh semangat menunggu data dunia nyata. Booster Pfizer dan Moderna yang diperbarui disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) pada akhir Agustus tanpa data dari uji coba pada manusia.

Itu menjadi langkah yang dianggap berisiko oleh beberapa orang, terutama jika suntikan baru kemudian terbukti tidak lebih baik dari vaksin yang ada. CDC mengatakan studinya memiliki beberapa keterbatasan.

Hal itu termasuk status vaksinasi dan riwayat medis yang dilaporkan sendiri serta kemungkinan bias. Infeksi Covid-19 sebelumnya mungkin tidak dilaporkan, menurut CDC. Lalu, rendahnya penyerapan dosis penguat yang diperbarui juga dapat memengaruhi hasil.

Céline Gounder, rekan senior di KFF (sebelumnya dikenal sebagai Kaiser Family Foundation) dan seorang spesialis penyakit menular, mencatat bahwa laporan CDC mengamati infeksi selama penyebaran subvarian omicron BA.4 dan BA.5. Subvarian baru BQ.1.1 dan BQ.1 sedang meningkat di AS, dan tidak jelas kinerja booster yang diperbarui terhadap strain tersebut. Levy setuju, bahwa  mencocokkan vaksin dengan strain yang beredar saat ini seperti "solusi sementara".

Meski begitu, Gounder menyerukan masyarakat untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Dia mengatakan suntikan booster yang diperbarui memberikan tingkat perlindungan yang baik terhadap varian baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement