Selasa 22 Nov 2022 15:21 WIB

Vaksin Bisa Cegah Anak Terserang Polio Lebih dari 90 Persen

Vaksinasi polio diberikan sejak anak lahir sampai usia 18 bulan sebanyak lima kali.

Petugas Puskesmas menyiapkan vaksin polio di Puskesmas Banda Aceh, Senin, 21 November 2022. Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa Indonesia berisiko tinggi penyebaran virus polio karena cakupan vaksinasi polio yang rendah, setelah kasus poliomielitis terdeteksi untuk pertama kalinya dalam delapan tahun.
Foto:

Dr Fitria menjelaskan cara mencegah agar anak tidak terserang polio yang paling utama adalah memberikan vaksin polio. Selain itu, menjaga higienitas dengan menerapkan pola hidup bersih juga menjadi cara lainnya agar terhindar dari risiko penyakit polio.

Polio dapat ditularkan melalui rute fekal-oral. Ini artinya virus polio--yang termasuk dalam golongan human enterovirus yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja itu--masuk melalui mulut dan transmisi virus berasal dari BAB orang dengan positif polio ke tangan anak yang tidak dicuci setelah dari kamar mandi.

"Pada saat higienitas tidak terjaga, tidak cuci tangan setelah dari kamar mandi atau dari jamban BAB-nya mengalir ke area sungai dan lain-lain, itu berisiko menularkan," ucapnya.

Secara garis besar, polio ada dua jenis, ada yang menyebabkan lumpuh atau disebut polio paralisis dan nonparalisis yang tidak menyebabkan cacat atau seumur hidup. Pada polio paralisis tidak dapat disembuhkan karena kelumpuhan pada saraf tulang belakang dan otak terjadi secara permanen.

Tidak ada obat untuk polio paralisis. Terapi yang bisa diberikan pada anak yang terkena polio paralisis lebih kepada mengurangi gejala atau keparahan kecacatan dengan obat-obatan untuk mengurangi kekakuan pada otot dan fisioterapi untuk mengendurkan otot.

"Jadi kita tidak bisa mengobati kelumpuhan polio yang permanen," ucap Fitria.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement