Senin 21 Nov 2022 16:34 WIB

Wanita Berisiko Lebih Besar Alami Varises

Wanita berisiko terkena varises hingga 81,3 persen.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Wanita berisiko terkena varises hingga 81,3 persen.
Foto: www.freepik.com.
Wanita berisiko terkena varises hingga 81,3 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Varises merupakan keluhan permasalahan pembuluh darah yang seringkali dialami oleh wanita. Faktor risiko varises pada wanita sebesar 81,3 persen.

Dokter spesialis bedah subspesialis bedah vaskular dan konsultan ndovaskular yang berpraktik di RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr Febiansyah Kartadinata Rachim, SpB, Subsp, BVE (K), menjelaskan, varises dalam bahasa kedokteran disebut insufisiensi vena kronis. Ini adalah gangguan aliran darah dari pembuluh darah vena tungkai ke jantung, sebagai akibat abnormalitas fungsi sistem vena yang disebabkan inkompetensi katup vena (rusak), dengan atau tanpa disertai obstruksi aliran vena, yang mempengaruhi sistem vena superfisial, perforantes dan dalam profunda.

Baca Juga

"Namun definisi dikalangan masyarakat secara umum adalah timbul urat-urat di belakang lutut," ujarnya dalam acara diskusi media di Jakarta, Senin (21/11/2022).

Ia mengungkapkan, jumlah varises antara wanita dan pria sebenarnya hampir sama. Hanya saja wanita lebih peduli akan kesehatannya dibanding pria.

"Kalau sudah ada urat dikaki langsung berobat ke dokter. Kalau pria sering mengabaikan kalau sudah berat baru berobat," ujarnya.

Ia mengatakan, wanita yang kerap menggunakan high heels berisiko alami varises. Saat memakai sepatu hak tinggi, tekanan di betis wanita menjadi terlalu tinggi.

"Jadi untuk sirkulasi kebawah cepat, baliknya juga kencang. Makanya wanita betis kenceng terus. Karena itu sirkulasi harus kencang untuk atasi masalah tersebut," ujarnya.

Selain itu, wanita juga kerap kali mengalami varises lantaran kehamilan. Pada saat perutnya membesar, ada janin didalam perut, maka terjadi penekanan di antaranya pada lipatan paha. Oleh karena itu, aliran akan tertahan karena adanya janin maka aliran keatas ikut tertahan.

"Apalagi kalau bayinya besar, banyak menekan. Saat hamil kaki besar itu varises pada kehamilan," ujarnya.

Faktor risiko lainnya adalah kegemukan. Hal ini mirip dengan wanita yang sedang hamil, berat badan bertambah sehingga kerja kaki menjadi lebih berat untuk menopang. 

"Fungsi kaki berat, aliran sirkulasi dipacu terus untuk menahan beban."

Dokter Feby mengatakan faktor risiko lainnya adalah penyakit degeneratif, bertambahnya usia, alkohol dan perokok. "Perokok yang merusak zat karsinogenik. Membuat lapisan dinding pembuluh darah bagian dalam yang sering bergesekan dengan darah tidak bagus. Katup menempel pembuluh darah cepat rusak," ujarnya.

Anda yang kaum rebahan juga berisiko tinggi alami varises. Tidak aktif atau tidak banyak bergerak, lebih suka tiduran dan santai malas gerak, mengakibatkan aliran darah melambat.

"Darah kalau aliran lambat bisa mengganggu katup yang fungsinya menjadi berat," ujarnya.

Faktor risiko tinggi lainnya adalah riwayat keluarga. "Hampir semua pasien saya kalau ada riwayat varises besar sekali kemungkinan terjadinya varises," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement