Ahad 13 Nov 2022 18:49 WIB

Tasya Kamila dan Suami Wajib Sediakan Waktu Berkualitas dengan Anak

Tasya tetap menemani sang buah hati tanpa distraksi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Tasya Kamila dalam acara Kinder Joy Ice World & Magic Castle Campaign di Lippo Mal Puri, Jakarta, Sabtu (12/11/2022).
Foto: Republika/Santi Sopia
Tasya Kamila dalam acara Kinder Joy Ice World & Magic Castle Campaign di Lippo Mal Puri, Jakarta, Sabtu (12/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Figur publik Tasya Kamila merasa wajib menyediakan waktu berkualitas bersama anaknya, Arrasya Wardhana Bachtiar. Di tengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga yang juga bekerja, Tasya mengaku bertanggung jawab tetap menemani sang buah hati tanpa distraksi.

“Sama anak pasti harus dedikasikan momen waktu benar-benar berkualitas, bisa dihabiskan, misalnya satu jam sehari fokus main bareng, mewarnai, nyanyi bareng dan momen itu harus bebas dari distraksi dari gawai jangan sambil cek-cek kerjaan, Whatsapp,” kata Tasya dalam acara Kinder Joy Ice World & Magic Castle Campaign di Lippo Mal Puri, Jakarta, Sabtu (12/11/2022).

Baca Juga

Menurut calon ibu dua anak itu, apapun kesibukannya, dia harus berkomitmen menyediakan waktu berkualitas bersama. Hal itu termasuk waktu berkualitas anak dengan sang ayah.

Mengingat, suaminya, Randi Bachtiar, sedang melanjutkan kuliah di New York, waktu berkualitas dengan anak tetap dilakukan melalui video call. Bagi mantan penyanyi cilik ini, peran ayah sangat penting dalam pertumbuhan buah hati.

Putra pertamanya disebut belajar banyak hal dari sang ayah, yang notabene tidak didapat darinya. Hal itu seperti berani bermain di luar, olahraga, merakit mainan sampai mengenali benda-benda yang relatif lebih diketahui sang ayah.

“Waktu sama papahnya kita video call saat Randi mau tidur, aku baru bangun. Malam harinya aku mau tidur, dia baru bangun. Kadang merakit mainan Kinder Joy, aku suka pura-pura tidak tahu merakitnya, sebenarnya sama saja waktunya cuma jadi virtual,” kata Tasya lagi.

Tasya sekaligus merasa banyak tantangan setelah menjadi orang tua. Selain antusias, perempuan 30 tahun itu juga merasa mendapat kebahagiaan dan tantangan yang berbeda sebagai orang tua.

“Sebagai orangtua, bagaimana bisa memberikan kesempatan, memastikan anak tumbuh sehat, tumbuh kembang baik dan optimal memaksimalkan potensinya,” tambah perempuan lulusan Columbia University itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement