Jumat 04 Nov 2022 20:27 WIB

Anak Demam? Terus Cek Asupan Air dan Frekuensi Buang Air Kecil

Orang tua juga perlu pantau aktivitas anak saat demam.

Orang tua juga perlu pantau aktivitas anak saat demam.
Foto: www.pixabay.com
Orang tua juga perlu pantau aktivitas anak saat demam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis anak menganjurkan orang tua memantau tanda-tanda dehidrasi saat anak demam, termasuk mengecek asupan air minum dan frekuensi buang air kecil anak. "Pertama asupan air minum, kemudian buang air kecil harus setiap tiga sampai empat jam untuk melihat cairannya cukup, yang ketiga lihat aktivitas anak, apakah aktif bermain seperti biasa atau dia tidur terus seharian," kata dr. Mulya Rahma Karyanti, SpA(K) dalam webinaryang diikuti via daring dari Jakarta, Jumat (4/11/2022).

"Kalau semuanya turun, artinya ada tanda-tanda dehidrasi," katanya dalam webinar mengenai penanganan demam pada anak dalam rangkaian peringatan ulang tahun ke-103 Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Baca Juga

Selain itu, menurut dia, orang tua perlu mengecek kapan anak mulai demam untuk mengetahui kemungkinan anak menderita demam berdarah dengue serta mengingat obat apa saja yang sudah diberikan kepada anak. Mulya mengatakan bahwa penanganan awal demam pada anak bisa dilakukandi rumah dengan kompres air hangat selama 15 sampai 30 menit di lipatan ketiak atau pangkal paha.

"Bukan di bagian jidat, karena tidak efektif, ada tulang tengkorak, sementara di lipat ketiak atau lipat paha merupakan tempat pembuluh darah besar dan bisa terjadi penguapan sehingga bisa panasnya keluar," ujarnya.

Dokter dari RSU Bunda Margondaitu mengatakan, orang tua sebaiknya tidak memakaikan baju dan selimut berlapis-lapis pada anak saat demam. "Jangan dibungkus baju berlapis-lapis, nanti justru panasnya tidak bisa keluar, tertahan di dalam tubuh. Gunakan pakaian tipis dan ringan," katanya.

Dia menganjurkan orang tua memberikan obat penurun panas parasetamol setiap empat jam untuk mengatasi demam pada anak. "Jika ada riwayat kejang, diberikan obat penurun panas segera dengan pipet drop atau sendok takar," katanya.

Menurut dia, obat penurun panas dapatmengurangi demam serta rasa sakit dan pegal-pegal yang bisa membuat anak rewel dan menangis. Mulya menganjurkan orang tua segera membawa anak ke dokter jika demam anak tidak sembuh setelah tiga hari diberi obat penurun panas.

Dia juga menganjurkan orang tua segera membawa anak ke dokter jika anak kejang, mengalami demam tinggi dengan suhu tubuh 39 derajat Celsius padahal usianya masih di bawah tiga bulan, mengalami pembengkakan di sekitar mata, tangan dan kakinya susah digerakkan, sulit bernafas, dan sesak nafas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement