Jumat 21 Oct 2022 16:52 WIB

Ini Titik-Titik Tubuh yang Disarankan Dikompres Jika Anak Demam

Kompres sebaiknya dilakukan di bagian tubuh yang dilewati pembuluh darah besar.

Seorang ibu mengompres kepala anaknya yang demam.
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Seorang ibu mengompres kepala anaknya yang demam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis anak Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso dr Ernie Setyawati, Sp.A(K), MKes menyarankan orang tua mengompres air hangat jika anak demam. Tindakan tersebut sebagai alternatif dari mengonsumsi obat sirop.

"Memang sebaiknya kita coba dulu menurunkan panas secara fisik dengan cara kompres," kata Ernie, Jumat (21/10/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan bahwa kompres untuk menurunkan demam sebaiknya dilakukan di bagian-bagian tubuh yang dilewati oleh pembuluh darah besar seperti leher, ketiak dan selangkangan, agar kompres dapat bekerja optimal. Selain itu, lanjut dia, anak yang sedang demam sebaiknya tidak menggunakan pakaian yang tebal atau bahkan selimut.

"Jangan diselimutin, karena untuk penguapan panas. Pakai bajunya juga yang tipis," ujar Ernie.

Namun, ia mengatakan jika anak memiliki riwayat kejang-kejang karena demam maka sebaiknya orang tua membawanya berobat ke dokter agar dia bisa mendapatkan penanganan yang tepat. "Kejang demam ini kan sebaiknya dia dikasih penurun panas ya, jadi mungkin bisa konsultasi sama dokter dan minta dibuatkan puyer sesuai berat badannya untuk sementara itu," imbuhnya.

Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan menginstruksikan penjualan obat sirop dihentikan untuk sementara selama penyelidikan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak. Pasalnya, beberapa obat sirop yang beredar mengandung etilen glikol (EG) yang melampaui batas aman, yang diduga merupakan senyawa penyebab gagal ginjal.

Ernie menjelaskan, metabolik dari etilen glikol sebenarnya dapat menjadi oksalat acid. Saat oksalat acid bertemu kalsium maka akan membentuk kalsium oksalat yang jika jumlahnya terlalu banyak akan mengendap dan merusak ginjal.

Meski demikian, kata dia, kaitan antara kasus gagal ginjal misterius yang menyerang anak dengan konsumsi obat sirup hingga saat ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. "Belum ada pernyataan resmi apakah itu menyebabkan gangguan ginjal akut progresif misterius ini. Tapi sementara ini arahnya ke situ sebagai tertuduhnya. Jadi masih dalam penyelidikan," katanya.

"Jadi masyarakat, untuk sementara waktu, kalau memang mau membeli obat harus sesuai rekomendasi dulu dari tenaga kesehatan sampai mendapatkan hasil investigasi menyeluruh oleh Kementerian Kesehatan," pungkasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement