Rabu 02 Nov 2022 05:00 WIB

Tubuh Bakar 50 Kalori Per Jam Saat Tidur, Ini Cara Mengoptimalkannya

Tubuh juga membakar kalori ketika tidur.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Tidur (ilustrasi). Tubuh akan membakar sekitar 400 kalori ketika seseorang tidur selama delapan jam.
Foto: Piqsels
Tidur (ilustrasi). Tubuh akan membakar sekitar 400 kalori ketika seseorang tidur selama delapan jam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas fisik bukanlah satu-satunya cara untuk membakar kalori. Sebenarnya, tubuh selalu membakar kalori tanpa henti, bahkan saat tidur.

Kalori pada dasarnya adalah energi. Tubuh membutuhkannya agar dapat berfungsi dan tetap hidup, baik selama terjaga dan tidur.

Baca Juga

Jumlah kalori yang dibakar untuk menjaga tubuh tetap berjalan disebut basal metabolic rate (BMR). Ini termasuk kalori yang terbakar dalam semalam.

"Tubuh membakar rata-rata sekitar 50 kalori per jam saat tidur," kata dokter spesialis gangguan tidur Ramiz Fargo yang juga ketua Kedokteran Paru dan Perawatan Kritis di Loma Linda University Health di California, AS.

Ini berarti jika seseorang tidur selama delapan jam, maka tubuh akan membakar sekitar 400 kalori atau sekitar 85 persen dari kalori yang akan dibakar jika terjaga dan tidak bergerak. Pembakaran kalori terjadi saat tidur karena tubuh masih bekerja keras, misalnya dengan merawat jantung, fungsi paru-paru, otak, hati, ginjal, dan banyak lagi.

"Ketika otak atau organ tubuh aktif, sel-sel di organ itu membutuhkan 'makanan' dalam bentuk adenosine triphosphate (ATP) yang dapat dibuat secara tidak langsung dari kalori yang dikonsumsi dari makanan seperti karbohidrat, yakni glukosa," kata dokter spesialis gangguan tidur dan ahli pulmonologi Keck Medicine of University of Southern California, dr Rajkumar Dasgupta.

Otak adalah organ yang paling membutuhkan "makanan" dalam bentuk glukosa untuk berfungsi, terutama selama fase tidur rapid eye movement (REM). Otak sangat sibuk selama tidur REM, yakni tahap tidur ketika seseorang kemungkinan besar memiliki mimpi yang jelas dan juga saat ingatan dikonsolidasikan.

Pada orang dewasa yang sehat, tidur REM menyumbang sekitar 20 hingga 25 persen dari total waktu tidur. Metabolisme atau pemecahan glukosa meningkat di paruh kedua tidur malam karena telah meningkatkan tidur REM menjelang pagi.

photo
Tips buat yang lagi susah tidur. - (Republika)

Ini berarti bahwa ketika mendapatkan tujuh hingga sembilan jam tidur yang direkomendasikan setiap malam, maka tubuh akan membakar kalori paling banyak di paruh kedua masa terlelap. Dr Dasgupta mengatakan kualitas tidur mencakup jumlah waktu tidur REM yang didapatkan, karena saat itulah paling banyak kalori dibakar, dan kuantitas mengacu pada jumlah jam tidur.

Seseorang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur dengan meningkatkan kebiasaan tidur yang sehat. Ada delapan cara yang disetujui oleh dokter spesialis gangguan tidur untuk meningkatkan kebiasaan tidur yang sehat dan membakar lebih banyak kalori dalam tidur.

1. Ciptakan lingkungan tidur yang ideal

Dr Dasgupta mengatakan yang terbaik adalah menjaga kamar tetap sejuk, tenang, dan gelap.

2. Redupkan lampu

Kurangi pencahayaan kamar sebelum tidur. Melihat layar terang seperti ponsel atau komputer yang memancarkan cahaya biru dapat menekan produksi melatonin. Ketika produksi melatonin ditekan, itu dapat menyebabkan kesulitan tidur.

3. Disiplin

Pertahankan jadwal tidur yang konsisten, mulai dari waktu tidur dan waktu bangun menjadi kuncinya, bahkan di akhir pekan. Menjaga jadwal tidur yang stabil akan membantu jam internal tubuh atau ritme sirkadian tetap dapat diprediksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement